Sabtu 01 May 2021 22:15 WIB

Kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi Turun Separuh

Pemkab Bekasi mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi, hingga Jumat (30/4), tersisa sebanyak 435 kasus. Dibandingkan sebulan lalu, angka ini turun lebih dari separuhnya.

Tercatat pada 1 April 2021, kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi jumlahnya mencapai 951 kasus. Data terbaru dari laman resmi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, pikokabsi.bekasikab.go.id, Jumat (30/4) pukul 11.00 WIB, kasus positif harian bertambah 12 orang, sementara pasien yang sembuh bertambah 35 orang.

Selain itu, pasien yang dirawat di rumah sakit bertambah tiga orang menjadi 204 orang, kemudian pasien isolasi mandiri berkurang dua menjadi 231 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia tidak mengalami penambahan, yakni 261 orang.

Data juga mencatat, tingkat kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Bekasi per hari mencapai 97,2 persen. Hal itu terlihat dari total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 25.012 orang, sementara pasien yang sembuh mencapai 24.316 orang.

"Sebaran kasus aktif masih berada di 22 kecamatan, namun secara umum jumlahnya mulai menurun. Wilayah dengan kasus aktif masih cukup tinggi tercatat hanya Tambun Selatan 86 kasus dan Cibitung 62 kasus. Sedangkan kasus aktif di 21 kecamatan lainnya terpantau mulai melandai," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah, dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/5).

Tercatat, delapan kecamatan di Kabupaten Bekasi memiliki kasus aktif di bawah 10 kasus, yakni Sukawangi 7, Sukatani 6, Kedungwaringin 6, Sukakarya 5, Muaragembong 4, Pebayuran 4, Cabangbungin 2, dan Tambelang 1 kasus, plus Bojongmangu yang nihil kasus aktif.

Meski angka kasus aktif Covid-19 mulai menurun, Pemkab Bekasi mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Masyarakat juga diminta untuk tidak mudik pada Idul Fitri tahun ini, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti pada pasca-libur panjang sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement