Sabtu 01 May 2021 20:00 WIB

Polda Metro Amankan 15 Mahasiswa Papua di Demo May Day

Mereka dinilai melanggar karena menggelar aksi tanpa mengantongi izin.

Massa yang tergabung dalam kelompok mahasiswa Papua anti rasisme, kapitalisme, kolonialisme dan militerisme menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka Jakarta, Indonesia pada Kamis 22 Agustus 2019. Dalam aksi tersebut mereka mengutuk pelaku pengepungan asrama kamasan Papua di Surabaya serta mendesak untuk menangkap dan mengadili aktor intelektual dibalik peristiwa tersebut.
Foto: Anadolu Agency
Massa yang tergabung dalam kelompok mahasiswa Papua anti rasisme, kapitalisme, kolonialisme dan militerisme menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka Jakarta, Indonesia pada Kamis 22 Agustus 2019. Dalam aksi tersebut mereka mengutuk pelaku pengepungan asrama kamasan Papua di Surabaya serta mendesak untuk menangkap dan mengadili aktor intelektual dibalik peristiwa tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi Metro Jaya juga mengamankan 15 mahasiswa asal Papua saat berlangsungnya aksi unjuk rasa Hari Buruh Internasional (May Day). Mereka dinilai melanggar karena menggelar aksi tanpa mengantongi izin.

"Iya, diamankan ke Polda Metro. Mereka mau unjuk rasa tanpa surat izin pemberitahuan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, di Jakarta, Sabtu (1/5.

Yusri menegaskan, pihak kepolisian tidak melarang pihak-pihak yang akan melakukan aksi unjuk rasa, asalkan telah mengantongi izin aksi dari pihak berwajib. "Harus pakai surat. Aturannya kan harus pemberitahuan, mau apa pun tujuannya harus jelas," tambahnya.

Lebih lanjut Yusri mengatakan, para mahasiswa Papua tersebut kemudian diamankan ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pendataan. Dia juga mengatakan, para mahasiswa tersebut saat ini telah dipulangkan oleh pihak kepolisian.

"15 orang (diamankan), lagi didata, sebagian sudah disuruh pulang," pungkasnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement