Sabtu 01 May 2021 14:07 WIB

Kinerja 6 Bank Nasional Kuartal I 2021 Saat Pandemi Covid

Sejumlah bank nasional sudah mengumumkan catatan kinerja kuartal satu 2021

Rep: Novita Intan/Lida Puspaningtyas/ Red: Elba Damhuri
Proporsi nasabah secara umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) masih didominasi oleh kaum muda. BNI juga mencatat kinerja baik pada kuartal I 2021.
Foto: istimewa
Proporsi nasabah secara umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) masih didominasi oleh kaum muda. BNI juga mencatat kinerja baik pada kuartal I 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada kuartal pertama 2021 ini sejumlah bank sudah mengumumkan kinerja mereka di tengah situasi pandemi corona. Secara umum, kinerja perbankan dengan melihat dari sisi raihan laba bersih variatif.

Ada bank yang mencatat kenaikan laba, ada juga yang mengalami penurunan. Ada bank yang memperoleh kenaikan dana pihak ketiga (DPK), ada juga yang mencatat penurunan DPK.

Meski pandemi corona begitu kuat berdampak terhadap perekonomian nasional, namun kinerja perbankan masih menunjukkan tanda-tanda membaik. 

Berikut ini kinerja enam perbankan nasional di Indonesia selama kuartal pertama 2021. Keenamnya adalah Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTPN, Bank CIMB Niaga, Bank Mega, dan BTPN Syariah.

Kinerja Bank Mandiri Kuartal I 2021

Bank Mandiri Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun per kuartal pertama 2021. Adapun perolehan laba bersih sejalan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp 14,1 triliun atau tumbuh 1,7 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan salah satu kunci keberhasilan perseroan untuk membangkitkan kinerja pada awal tahun ini, dengan memperhatikan sektor unggulan masing-masing wilayah yang masih memiliki prospek positif dan kualitas yang baik. 

Darmawan menjelaskan perseroan fokus menggarap segmen bisnis secara sustain dan prudent agar bisa terus berkontribusi kepada ekonomi nasional. Pada akhir Maret 2021, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit konsolidasian yang solid kisaran 9,1 persen sebesar Rp 984,8 triliun. 

Secara bank only, penyaluran kredit sebesar Rp 779 triliun, ditopang oleh segmen wholesale tumbuh 0,18 persen menjadi Rp 513,9 triliun serta segmen UMKM tumbuh 3,22 persen menjadi Rp 92,1 triliun. 

Adapun pencapaian tersebut tetap memperhatikan kualitas pembiayaan, sehingga rasio non performing loan NPL konsolidasi terjaga kisaran 3,15 persen dan rasio pencadangan terhadap NPL lebih dari 220 persen.  

Tercatat beberapa sektor ekonomi yang menjadi fokus penyaluran kredit segmen wholesale antara lain sektor FMCG, Perkebunan dan Konstruksi. 

Dari sektor UMKM, outstanding portfolio kredit usaha rakyat (KUR) tumbuh 35,4 persen menjadi Rp 46,2 triliun, sekitar Rp 9,6 triliun disalurkan kepada 99.162 debitur dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Ke depan perseroan optimis perkembangan program vaksinasi covid-19 yang dikombinasikan dengan berbagai stimulus kebijakan pemerintah dan regulator, termasuk berbagai program bantuan sosial kepada masyarakat, akan mampu membangkitkan perekonomian Indonesia dari tekanan dahsyat pandemi covid-19.

Bank BNI...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement