Meriahkan Ramadhan, Bakmitopia Berbagi Bersama Anak Yatim

Red: Muhammad Akbar

Jumat 30 Apr 2021 22:56 WIB

Bakmitopia berbagi dengan anak yatim Foto: istimewa Bakmitopia berbagi dengan anak yatim

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengisi Ramadhan penuh berkah. Sebagai ikhtiar membuka outlet terbarunya, Bakmitopia melakukannya dengan cara berbagi makanan dengan anak yatim dari Yayasan Rumah Yatim.

“Kami ingin berbagi kepada anak-anak yatim untuk menyambut pembukaan outlet ini. Momentumnya juga pas di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Semoga semuanya saling membahagiakan,” kata Aditya Warman, direktur PT IndoSterling Wahana Boga selaku pemilik dan pengelola brand Bakmitopia, Jumat (30/4).

Aditya mengatakan outlet terbaru yang dibuka di Ciwalk Bandung ini menjadi yang pertama untuk di luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). “Ini menjadi outlet ke-41 kami tapi menjadi yang pertama di luar Jabodetabek,” ujarnya.

Aditya yakin menu-menu yang tersaji dari outlet Bakmitopia ini akan bisa melengkapi pilihan kuliner warga maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Kembang ini.

“Sekarang Bandung punya destinasi baru untuk Kenyang Senang. Kami menyajikan menu lengkap aneka bakmi, aneka nasi, aneka minuman yang sesuai untuk berbuka puasa, juga kopi dan camilan pendamping kopi,” ujarnya.

Lebih lanjut Aditya juga mengabarkan saat ini progres sertifikasi Halal MUI telah menjalani tahapan penting untuk segera diterbitkan sertifikasinya. Dia mengatakan penandatanganan Surat Komitmen Penyajian Makanan dan Minuman Halal serta Penunjukan Kordinator Penyelia Halal MUI telah dilakukan. “Dalam waktu dekat Bakmitopia akan bersertifikat Halal dari MUI, “ ujar Aditya.

Selain Serifikasi HALAL dari MUI, Aditya mengatakan, Bakmitopia telah memiliki beragam sertifikasi lain seperti Sertifikasi LAIK SEHAT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten di wilayang masing-masing outlet.

“Kami ingin para penikmat kuliner Bakmitopia, tidak hanya mendapatkan makanan yang nikmat tapi juga memiliki rasa aman terhadap kehalalan produk maupun kelayakan makanan yang dikonsumsi,” tuturnya.