Sabtu 01 May 2021 00:21 WIB

Kemenkes Upayakan Vaksinasi Sesuai Jadwal Awal

Indonesia mengupayakan penambahan vaksin Sinovac yang sebelumnya sudah dipesan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Covid-19 Sinovac selama program vaksinasi selama Ramadhan  (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Covid-19 Sinovac selama program vaksinasi selama Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah mengupayakan agar vaksinasi tetap berjalan sesuai jadwal awal. Pemerintah saat ini terus melakukan lobi dengan produsen vaksin dari berbagai negara agar vaksin yang diterima tidak terpengaruh dengan adanya peningkatan kasus.

"Kita memastikan, pesanan vaksin kita seperti kedatangan Novavax, kedatangan Astrazeneca yang kita beli langsung ke pabriknya, dan juga Pfizer ini terus menerus dipastikan kedatangannya sesuai jadwal dan tidak terpengaruh dengan kondisi peningkatan kasus yang terjadi di berbagai negara," kata Nadia, dalam telekonferensi, Jumat (30/4).

Baca Juga

Selain itu, ia menyebutkan Indonesia mengupayakan penambahan vaksin Sinovac yang sebelumnya sudah dipesan sebanyak 140 juta dosis. Penambahan diperkirakan bisa mencapai 90 hingga 100 juta dosis. Namun, Nadia mengatakan jumlah ini masih sangat awal dan belum ditetapkan.

Hari ini, Nadia menambahkan, Indonesia baru saja menerima vaksin Sinovac sebanyak 6 juta dalam bentuk bahan baku atau bulk. Selain itu, Indonesia juga telah menerima sebanyak 482.400 dosis vaksin dalam benetuk jadi dari Sinopharm.

Pada Mei 2021 yang akan datang, Indonesia juga akan kembali menerima sebanyak 3,8 juta vaksin Astrazeneca yang merupakan salah satu langkah pemerintah untuk memenuhi vaksin. "Kita tahu bahwa vaksin Astrazeneca itu produsennya bukan hanya dari India tapi juga dari beberapa negara Eropa dan Korea. Jadi potensi kita mendapatkan vaksin tersebut masih akan diupayakan semaksimal mungkin," kata Nadia.

Sebelumnya, Nadia juga menegaskan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Bio Farma untuk mendistribusi vaksin. Distribusi vaksin yang cepat dinilai sangat penting karena beberapa daerah sempat mengalami kekurangan stok vaksin.

Ia menegaskan, pada Mei stok vaksin Indonesia akan kembali siap dan pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan seperti sedia kala. Kepastian vaksinasi pada Mei ini menyusul langkah pemerintah yang sempat memperlambat pemberian vaksin karena stok yang terbatas.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement