Keberkahan Alquran

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani

Jumat 30 Apr 2021 16:15 WIB

Alquran Foto: Republika/Agung Supriyanto Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada makhluknya khususnya manusia adalah diturunkannya kitab suci Alquran. Alquran menuntun manusia pada jalan yang diridhoi Allah SWT.

Pakar Tafsir Alquran yang juga Dewan Pakar Alquran Pusat Studi Alquran (PSQ), Prof. KH. Ahsin Sakho Muhammad menerangkan bahwa secerdas apa pun manusia tidak akan dapat mengatur persoalan kehidupan yang begitu kompleks. Kehidupan tidak hanya meliputi kehidupan lahiriyah namun ada dimensi bantiniyah atau ruhaniyah. Akal pikiran manusia pun tak mampu menjangkau hal-hal yang berkaitan dengan keghaiban.

"Karena kasih sayang Allah SWT kepada kita semua, Allah menurunkan Alquran Al Karim yang berisi berbagai macam hal yang menyangkut kebaikan manusia, baik kebaikan lahir maupun kebaikan bathin, kebaikan dunia maupun akhirat," kata Prof Ahsin dalam pengajian virtual dengan tema Letak Keberkahan Alquran yang juga disiarkan akun YouTube Pesanten Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran (PSQ) pada Kamis (29/4).

Prof Ahsin menjelaskan bahwa jauh sebelum Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sejatinya Alquran Al Karim telah ada dan tersimpan dengan baik di lauhil mahfuz. Sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Buruj ayat 21-22.

Alquran diturunkan bersamaan diutusnya nabi akhir zaman, nabi Muhammad SAW. Prof Ahsin mengatakan itu merupakan keputusan atau irodat Allah. Segala yang menjadi keputusan dan kehendak Allah adalah yang terbaik. Umat Nabi Muhammad SAW pun menjadi umat terpilih membawa amanah kalamullah yang agung yaitu Alquran Al Karim.

Karena Alquran adalah kitab suci yang diturunkan untuk keselamatan manusia baik dunia dan akhirat maka menurut Prof Ahsin Alqruan pun mempunyai berbagai konten. Salah satu di antaranya adalah bahwa Alquran itu kitab yang penuh berkah.

Apa itu keberkahan?

Prof Ahsin menerangkan keberkahan adalah banyaknya kebaikan pada sesuatu dan menetapnya kebaikan itu pada sesuatu.

"Apabila kenerkahan itu hinggap pada ilmu maka ilmunya menjadi berkah. Apabila keberkahan itu hinggap pada tempat, tempatnya menjadi berkah. Apabila hinggap pada umur, umurnya menjadi berkah. Walau umurnya begitu pendek tapi begitu bermanfaat bagi masyarakat. Allah telah memberikan gambaran tentang keberkahan itu. Masjid Al Aqsha itu adalah masjid yang penuh berkah. Masjid Al Aqsah dan negeri-negeri sekitarnya penuh dengan keberkahan. Banyaknya nabi-nabi yang diutus oleh Allah di sekitar Palestina di Syam itu menunjukan keberkahan dari tempat. Baitullah, Ka'bah atau Masjidil Haram juga keberkahannya demikian besar sekali," kata Prof Ahsin.