Jumat 30 Apr 2021 16:05 WIB

Satgas Covid-19: Displin Prokes Cegah Jabar Seperti India

Tragedi yang terjadi di India akibat lalainya warga menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jabar, Daud Achmad.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jabar, Daud Achmad.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tsunami Covid-19 di India menjadi perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat diminta agar terus displin menjaga protokol kesehatan (Prokes), agar Jabar tidak seperti India.

Ketua Harian Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, lonjakan penyebaran virus korona hingga tingkat kematian yang tidak terbendung dikhawatirkan terjadi di Tanah Air. Apalagi, Jabar memiliki jumlah penduduk paling banyak di Indonesia. 

Dia khawatir, lonjakan tersebut akan terjadi di Jabar. "Kami tak mau kecolongan seperti kasus di India," ujar Daud saat mengunjungi Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Kamis petang (29/4). 

Daud mengimbau, masyarakat untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan. Dia mengingatkan, bahwa tragedi yang terjadi di India akibat lalainya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. 

"Ketika India berhasil menekan angka covid-19, mereka langsung berpuas diri dan abai dengan protokol kesehatan," katanya. 

Karenanya, kata dia, warga agar menghindari kerumunan dan kegiatan-kegiatan meski yang merupakan tradisi tahunan. "Jika tidak, bisa kita ketahui bersama India sangat mengkhawatirkan. Jadi harus tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan terus menjaga imun tubuh," katanya.

Dalam kesempatan itupun, Daud mengapresiasi dan memotivasi tenaga medis khususnya yang berada di Labkes Jabar. Menurutnya, mereka sudah bekerja keras dalam perjuangan menekan penyebaran covid-19 di Jabar.

Apalagi, kata Daud, para tenaga kerja di Labkes Jabar ini bekerja 24 jam nonstop. Bahkan ketika harus pergi ke luar kota, mereka tak pernah mengeluh dan langsung bergerak cepat.

"Karena itulah sekali lagi saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pejuang di Labkes Jabar ini," katanya. 

Seperti diketahui bersama, sejak pandemi covid-19 memasuki Indonesia, Labkes Jawa Barat menjadi garda terdepan dalam penanganan khususnya di Jawa Barat. Terlebih sejak metode polymerase chain reaction (PCR) dinilai sebagai metode pendeteksi covid-19 yang lebih akurat dibanding rapid test.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement