Jumat 30 Apr 2021 13:02 WIB

Nasihat Atha Agar Jangan Banyak Bicara

Nasihat Atha Agar Jangan Banyak Bicara

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Nasihat Atha Agar Jangan Banyak Bicara. Foto: Ilustrasi Atha bin Abi Rabah
Foto: MgIt03
Nasihat Atha Agar Jangan Banyak Bicara. Foto: Ilustrasi Atha bin Abi Rabah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Dikisahkan ketika itu Atha bin Abi Rabah sedang duduk santai di selasar Masjidil Haram. Datanglah sahabat menghapirnya dan mereka larut dalam pembicaraan dan di sinilah Atha menyampaikan bayyan hidayah.

"Wahai, Putra saudaraku, sesungguhnya para sahabat nabi dahulu tidak suka banyak bicara," kata Atha memulai pembicarannya.

Baca Juga

Lalu lawan bicaranya itu bertanya, "Apa ukurannya seseorang dikatakan banyak bicara menurut para sahabat Nabi?"

Atha denga lugas dan tegas menjawab pertanyaan saudara Muslimnya itu.

"Menurut para sahabat nabi, setiap ucapan itu berlebihan, kecuali jika ucapan itu untuk membaca Alquran dan memahaminya, membaca hadits Nabi Amar Ma'ruf Nahi Munkar, membicarakan ilmu," tutur Atha.

Atha lalu melanjutkan jawabannya dengan mengutip surah Infithar ayat 10-11.

"Ingatlah firman Allah Subhanahu Wa Taala. Sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-malaikat yang mengawasi perbuatanmu, malaikat mulia yang mencatat setiap amal amalanmu?"

Atha kembali melanjutnya dengan mengutip surah Qaaf ayat 17-18.

"Dan setiap kita ada dua malaikat yang selalu menyertai. Allah berfirman, "Yaitu ketika dua Malaikat Malaikat mencatat amal perbuatannya. Satu duduk di sebelah kanan, dan lainnya duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapan pun melainkan ada malaikat pengawas yang selalu hadir."

"Tidakkah kita merasa malu?" tutur Atha

"Ketika kelak dibukakan lembar catatan amal kita pada pengadilan di hari kiamat ternyata isinya dipenuhi perkara-perkara yang sia-sia"

Abun Nada dalam bukunya "Bintang-Bintang Terang" menuliskan, setiap hari, banyak orang yang datang kepada Atha, Allah telah mudahkan banyak orang mengambil manfaat dari ilmu Atha.

"Banyak di antara orang yang belajar pada beliau menjadi ahli ilmu yang handal ada yang menjadi penguasa, dan ahli dalam bidang yang lain," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement