Jumat 30 Apr 2021 09:37 WIB

Pelabuhan Abu Dhabi Rencanakan Penerbitan Surat Utang Lagi

Abu Dhabi Ports merencanakan investasi 4,2 miliar dolar AS selama lima tahun ke depan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Kapal pesiar mewah Silver Spirit di Pelabuhan Dhabi, Arab Saudi. Abu Dhabi Ports Co berencana kembali mengeluarkan surat utang untuk mendukung investasi .
Foto: Saudigazette
Kapal pesiar mewah Silver Spirit di Pelabuhan Dhabi, Arab Saudi. Abu Dhabi Ports Co berencana kembali mengeluarkan surat utang untuk mendukung investasi .

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Abu Dhabi Ports Co berencana kembali mengeluarkan surat utang untuk mendukung investasi setelah merilis obligasi perdana senilai satu miliar dolar AS pada hari Rabu. Chief Financial Officer Martin Aarup mengatakan operator pelabuhan milik pemerintah di ibu kota Uni Emirat Arab akan mempertimbangkan campuran pinjaman, obligasi dan sukuk serta potensi suntikan dana dari pemiliknya untuk mendanai pertumbuhan.

"Perusahaan merencanakan investasi 4,2 miliar dolar AS selama lima tahun ke depan dan dapat membelanjakan lebih banyak untuk akuisisi," katanya dilansir Bloomberg, Jumat (29/4).

Baca Juga

Ketua Pelabuhan Abu Dhabi Falah Mohamed Al Ahbabi mengatakan permintaan obligasi yang sekitar 4,5 kali kelebihan permintaan pada Rabu mencerminkan kepercayaan internasional dalam kekuatan bisnis dan strategi mereka. Penjualan perdana tersebut juga akan membantu negara mendorong diversifikasi ekonomi dan sumber pendanaannya.

UEA yang merupakan produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara Pengekspor Minyak, telah menggunakan kekayaan minyaknya untuk memperluas ekonomi. Negara juga melakukan diversifikasi ke industri seperti pariwisata dan mengembangkan transportasi global dan pusat perdagangan.

Bisnis-bisnis ini menderita tahun lalu karena pandemi virus Corona memangkas penggunaan energi, memotong perjalanan udara, dan memblokir arus perdagangan. Pejabat strategi kepala operator pelabuhan, Ross Thompson mengatakan aktivitas di Pelabuhan Abu Dhabi yang dimiliki oleh perusahaan investasi pemerintah ADQ sebagian besar telah kembali ke tingkat sebelum pandemi.

"Kunjungan oleh jalur pelayaran dan kapal mobil baru masih di bawah tingkat pra-pandemi dan kemungkinan akan tetap tenang untuk sementara waktu lebih lama," katanya.

Pelabuhan Abu Dhabi meningkatkan penjualan sebesar 24 persen tahun lalu menjadi 933 juta dolar AS. Penghasilan yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi naik 37 persen menjadi 422 juta dolar AS.

Aarup mengatakan perusahaan bertujuan untuk terus tumbuh pada tingkat dua digit. Ia tidak memiliki rencana untuk menjual saham kepada investor dan dapat mendanai investasi dengan arus kas, hutang dan ekuitas tambahan dari ADQ.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement