Jumat 30 Apr 2021 08:56 WIB

Solskjaer: Dua Gol Roma Seharusnya tidak Perlu Terjadi

United telah mengantongi keuntungan begitu besar kala melakoni laga leg kedua.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain MU Edison Cavani merayakan gol ke gawang AS Roma pada pertandingan semifinal leg pertama Liga Europa di Old Trafford, Jumat (30/4) dini hari WIB
Foto: EPA
Pemain MU Edison Cavani merayakan gol ke gawang AS Roma pada pertandingan semifinal leg pertama Liga Europa di Old Trafford, Jumat (30/4) dini hari WIB

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United menjadi klub pertama setelah Real Madrid pada 1964, yang mencetak enam gol dalam salah satu semifinal turnamen utama kompetisi Eropa. Menjamu wakil Italia, AS Roma, di Stadion Old Trafford, United memborong enam gol ke gawang tamunya tersebut dan menutup laga leg pertama babak semifinal Liga Europa dengan kemenangan, 6-2, Jumat (30/4) dini hari WIB. 

Kendati begitu, pesta gol United itu tidak didapatkan dengan mudah. Bahkan, pada babak pertama, Setan Merah justru tertinggal, 1-2, dari Roma. Gol Bruno Fernandes pada menit kesembilan dibalas Roma dengan gol dari Lorenzo Pellegrini dan Edin Dzeko. 

Namun, ceritanya berbeda pada babak kedua. United mampu tampil menjadi tim yang berbeda. Keberhasilan Edinson Cavani mencetak gol saat babak kedua baru berjalan tiga menit menjadi awal dari kebangkitan Setan Merah. 

Pada menit ke-64, Cavani kembali mencatatkan namanya di papan skor. Gol Cavani itu kemudian diikuti gol tendangan penalti Bruno Fernandes pada menit ke-71. Gol Paul Pogba pada menit ke-52 ditambah gol Mason Greenwood saat laga tinggal tersisa empat menit menutup pesta gol United ke gawang I Giallorossi tersebut. 

Pelatih United, Ole Gunnar Solskjaer, mengakui, anak-anak asuhnya tampil lebih baik pada babak pertama. Paul Pogba dan kawan-kawan dinilai lebih banyak berlari, lebih memiliki determinasi dalam memenangi duel, dan lebih tajam. Pun dengan tingkat akurasi passing dan penyelesaian akhir United pada sepanjang babak kedua. 

Tidak berhenti sampai disitu, pelatih asal Norwegia itu juga menyebut, semestinya gawang United bisa tetap terjaga tidak kebobolan di laga ini. Pasalnya, dua gol dari tim tuan rumah justru datang dari kesalahan pada penggawa United, termasuk gol penalti Pellegrini pada menit ke-15. Dua gol itu agaknya menjadi satu-satunya penyesalan Solskjaer dari performa anak-anak asuhnya di laga tersebut. 

''Mungkin pada lima hingga 10 menit akhir babak pertama, penampilan kami tidak terlihat begitu bagus. Namun, kami berhasil kembali bangkit dan menemukan diri kami kembali pada babak kedua. Dua gol yang mereka (AS Roma) ciptakan sebenarnya datang dari kesalahan junior, kesalahan dasar yang bisa dilakukan anak-anak sekolah bola. Seharusnya, dua gol itu tidak perlu terjadi,'' tutur Solskjaer kepada BT Sports seusai laga. 

Eks pelatih Cardiff City itu pun selangkah lagi memperbaiki catatan United, kala tersingkir di babak semifinal Liga Europa musim lalu. Dengan kemenangan besar ini, United seakan telah menjejakan satu kakinya di partai final Liga Champions musim ini. 

United telah mengantongi keuntungan begitu besar kala melakoni laga leg kedua dengan lawatan ke markas Roma, tengah pekan depan. Namun, Solskjaer tidak mau sesumbar begitu saja soal peluang United melangkah ke babak final. 

''Kami memang berada dalam posisi bagus, tapi kami belum benar-benar memastikan diri berada di partai final. Kami masih harus melakoni laga leg kedua dan menyelesaikan pekerjaan ini. Itulah fokus utama kami saat ini,'' tutur Solskjaer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement