Jumat 30 Apr 2021 06:36 WIB

Holding BUMN Jasa Survei Targetkan 5 Top Besar ASEAN

Program holding merupakan program Kementerian BUMN yang menyatukan beberapa BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Konsolidasi menuju Holding BUMN Jasa Survei yang dilakukan oleh jajaran dari Surveyor Indonesia (SI), Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dan Sucofindo.
Foto: dokpri
Konsolidasi menuju Holding BUMN Jasa Survei yang dilakukan oleh jajaran dari Surveyor Indonesia (SI), Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dan Sucofindo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga anggota BUMN jasa survei, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, PT Sucofindo (Persero), dan PT Surveyor Indonesia (Persero) kembali melaksanakan rangkaian sosialisasi persiapan holding BUMN jasa durvei. Sosialisasi kali ini dikhususkan untuk wilayah Regional Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali, yang sebelumnya telah dilakukan di area Sumatera dan Kalimantan.

Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai acuan dalam mengintegrasikan kebijakan bersama, serta pemahaman mengenai holding BUMN jasa survei. Direktur Utama BKI Rudiyanto mengatakan holdingisasi ini mampu menguatkan posisi Jasa Survei, khususnya di era volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity (VOCA). 

Baca Juga

"Jika kita saling berkolaborasi, mampu menguatkan dan meningkatkan strategi bisnis. Kami optimistis dengan komitmen yang terjaga, BUMN jasa survei dapat menjadi top 5 market leader di Asia Tenggara. Hal ini pun menjadi target bersama pada 2024," ujar Rudiyanto dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (30/4).

Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan Buddin mengatakan holding ini mampu membawa BUMN jasa survei bersaing dengan perusahaan asing lainnya. Bachder menyebut sinergi dan kolaborasi ini mampu menguatkan kapasitas dan kapabilitas BUMN jasa survei.

"Kami optimistis nantinya mampu berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan TIC global," ujar Bachder.

Direktur Pengembangan dan Sumber Daya BKI Saifuddin Wijaya mengatakan proses pembentukan holding saat ini telah memasuki tahap penetapan rancangan peraturan pemerintah (RPP) menjadi peraturan pemerintah oleh presiden. 

"Ketika PP telah ditandatangani maka strategi bisnis kita akan dijalankan bersama-sama. Untuk menyiapkan hal tersebut, kita juga telah membentuk PMO (Project Management Office)," ujar Saifuddin.

Saifuddin menyebutkan pembentukan tim mengintegrasikan seluruh aspek dari tiga BUMN jasa survei menjadi satu sehingga nantinya mampu meningkatkan pendapatan serta efisiensi sistem operasional. Saifuddin mengatakan tim PMO beranggotakan perwakilan masing-masing BUMN jasa survei yang bertugas menginisiasi mulai dari level strategis hingga level pelaksana dalam seluruh aspek pengelolaan dan bisnis perusahaan ketiga anggota holding BUMN jasa survei.

Direktur Komersial II Sucofindo Haris menyatakan tim holding juga telah menyiapkan integrasi untuk cabang dan laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia. "Kami menghimbau dapat saling memanfaatkan fasilitas operasional dan kesinambungan komunikasi yang terjaga di tiap unitsehingga mampu memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen," ucap Haris.

Meskipun dari ketiga jasa survei ini terdapat perbedaan portofolio dan kompetensi, serta adanya irisan di berbagai bidang, menurut Direktur Operasi BKI M Cholil, dengan komunikasi dan kolaborasi yang baik dapat mengeliminasi risiko. 

"Perlu dipahami holding ini bisa menjadi potensi bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar," ucap Cholil.

Direktur Komersial II Surveyor Indonesia Darwin Abas mengatakan kunci keberhasilan yang harus dipegang bersama dalam mensukseskan holding adalah kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi. Darwin menyebut holding ini sebagai respons dalam mendukung program pemerintah serta upaya meningkatkan daya saing. 

"Dengan berkolaborasi kita dapat saling melengkapi, baik dari segi layanan jasa, kompetensi sumber daya manusia, maupun peralatan dan aset," kata Darwin.

Seperti diketahui, Kementerian BUMN sedang menjalankan rencana holdingisasi BUMN. Program holding BUMN merupakan program Kementerian BUMN yang menyatukan beberapa BUMN tertentu dengan karakteristik bisnis serupa, dengan tujuan memperbesar skala dan daya saing usaha serta meningkatkan kontribusi BUMN terhadap pembangunan Nasional. Program holdingisasi di antaranya dilakukan pemerintah terhadap BUMN klaster jasa survei.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement