Jumat 30 Apr 2021 06:10 WIB

Telkom Cetak Laba Bersih Rp 20,80 Triliun pada 2020

Perolehan laba bersih Telkom pada 2020 meningkat 11,5 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Dirut Telkom Indonesia Ririek Adriansyah.
Foto: Dok. Telkom Indonesia
Dirut Telkom Indonesia Ririek Adriansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja yang baik dengan membukukan pertumbuhan yang positif dari sisi pendapatan, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau ebitda, serta laba bersih selama 2020. 

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 136,46 trilliun atau tumbuh positif sebesar 0,7 persen dibanding 2019. Sementara Ebitda perseroan pada 2020 tercatat Rp 72,08 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 20,80 triliun atau masing-masing tumbuh dobel digit sebesar 11,2 persen dan 11,5 persen. 

Baca Juga

"Hal ini memberikan sinyal optimisme bahwa digitalisasi mampu menjadi motor penggerak penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ujar Ririek dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (29/4).

Ririek mengatakan 2020 merupakan tahun yang sangat menantang dan penuh dinamika bagi Indonesia yang mana pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh dunia dan masih berlangsung hingga saat ini. Sama halnya dengan sektor bisnis yang lain, industri telekomunikasi merasakan dampak yang cukup besar dengan adanya pandemi. 

Namun tidak dapat dipungkiri, Ririek katakan, pandemi juga membawa perubahan terhadap kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, dengan tingkat adopsi digital masyarakat meningkat signifikan.

Ririek menyampaikan pandemi telah mempercepat transformasi digital menjadi beberapa tahun lebih cepat dan ini menjadi ruang akselerasi bagi Telkom. Sejalan dengan langkah perseroan untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkom secara aktif terus mendukung upaya pemerintah dalam Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui dukungan konektivitas, platform, dan aplikasi digital, selain juga bantuan sosial. 

"Kami berkomitmen untuk terus hadir memberikan kemudahan kepada masyarakat yang dikarenakan pandemi harus melaksanakan beragam aktivitasnya secara digital dari rumah termasuk untuk bekerja dan belajar," ungkap Ririek.

Ririek menyebut pandemi Covid-19 mendorong kebutuhan masyarakat yang lebih besar akan akses internet di rumah. Menangkap fenomena tersebut, Telkom berupaya untuk memenuhi permintaan masyarakat yang meningkat sepanjang 2020 dengan melayani penambahan pelanggan IndiHome lebih dari 1,01 juta sehingga pada akhir 2020 jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,02 juta pelanggan atau tumbuh 14,5 persen jika dibandingkan akhir 2019.

Menurut Ririek, kondisi ini berdampak positif bagi perusahaan yang mana IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 21,2 persen menjadi Rp 22,2 triliun dibanding tahun lalu dan memposisikan diri sebagai internetnya Indonesia dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. 

Untuk segmen Mobile, lanjut Ririek, Telkomsel selaku entitas anak usaha Telkom mencatat kenaikan trafik data yang cukup besar hingga 43,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 9.428 petabyte, seiring dengan semakin besarnya kebutuhan layanan data, khususnya dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat akibat dampak pandemi. 

"Hal ini tidak lepas dari kontribusi dari 169,5 juta pelanggan Telkomsel dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 115,9 juta pelanggan atau meningkat 5,2 persen dibanding tahun lalu," ungkap Ririek.

Sepanjang 2020, sambung Ririek, pendapatan Digital Business Telkomsel tumbuh sebesar 7,0 persen menjadi Rp 62,33 triliun yang sekaligus menjadi katalis dalam pergeseran bisnis legacy ke layanan digital business. Kontribusi pendapatan dari Digital Business meningkat menjadi 71,6 persen dari total pendapatan Telkomsel, dari 63,9 persen pada tahun sebelumnya.

Sebagai upaya mendukung dunia pendidikan selama masa pandemi, ucap Ririek, Telkomsel menghadirkan inisiatif Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ) yaitu penawaran spesial kuota belajar bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses e-learning dan kuota untuk platform konferensi video.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement