Jumat 30 Apr 2021 04:25 WIB

Intelijen Jerman Menempatkan Kelompok Anti-Lockdown Querdenker Dalam Pengawasan

Intelijen Jerman Menempatkan Kelompok Anti-Lockdown Querdenker Dalam Pengawasan

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Intelijen Jerman Menempatkan Kelompok Anti-Lockdown Querdenker Dalam Pengawasan
Intelijen Jerman Menempatkan Kelompok Anti-Lockdown Querdenker Dalam Pengawasan

Kantor Federal Jerman untuk Perlindungan Konstitusi (BfV) pada Rabu (28/4) mengatakan akan mengawasi kelompok-kelompok yang terlibat dalam gerakan anti-lockdown corona.

BfV mengatakan kelompok Querdenker (pemikiran lateral) akan diawasi khusus karena mereka mempertanyakan legitimasi negara.

Kategori baru yang menjadi perhatian

Pejabat intelijen domestik mengatakan, mereka khawatir informasi yang disebarluaskan selama pandemi akan terus menyebar bahkan hingga pandemi berakhir.

Gerakan ini tidak termasuk dalam kategori kelompok yang mendapat perhatian khsus BfV, seperti sayap kanan, sayap kiri, atau Islamis. Tetapi dikelompokkan dalam kategori baru.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jerman mengatakan telah menciptakan kategori baru, yakni "delegitimasi negara yang berkaitan dengan perlindungan konstitusional."

Kategorisasi baru ini akan memungkinkan pihak berwenang untuk memproses kasus-kasus yang berkaitan dengannya sebagai dugaan kejahatan dan upaya ekstremis.

Kemendagri menambahkan, keputusan itu diambil karena protes anti-lockdown Jerman telah berulang kali digunakan dengan cara yang provokatif untuk meningkatkan ketegangan.

Pemrotes, terutama dari gerakan Querdenker, telah "sampai batas tertentu" yang dengan jelas menunjukkan bahwa agenda mereka lebih dari sekadar mobilisasi untuk memprotes pembatasan virus corona di negara bagian."

Berkaitan dengan kelompok sayap kanan

Pihak berwenang juga mengatakan ada hubungan antara gerakan Querdenker dan kelompok sayap kanan Reichsbürger dan individualis Selbstverwalter. Anggota kedua kelompok itu menganggap diri mereka tidak tunduk pada hukum negara Jerman.

Dewan Pusat Yahudi Jerman menyambut baik keputusan pengawasan terhadap Querdenker, sembari mengatakan bahwa keputusan itu "sangat diperlukan", mengingat pengaruh sayap kanan dalam gerakan protes.

"Perkembangan (gerakan protes) ini harus dihentikan dengan segala cara," kata presiden dewan Yahudi Jerman, Josef Schuster.

Para pengamat mengatakan, teori konspirasi radikal dan kelompok sayap kanan memiliki pengaruh yang kuat terhadap para pemrotes.

Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer mengatakan pada pertengahan April lalu, dia mengharapkan langkah seperti itu. "Kami memperhatikan dengan seksama terhadap gerakan protes ini sejak awal. Kami melihat dari dekat siapa yang berpartisipasi dan cara mereka berperilaku," jelasnya.

Beberapa otoritas negara untuk perlindungan konstitusi, seperti di Bayern dan Baden Württemberg, telah menempatkan semua atau sebagian gerakan Querdenker di bawah pengawasan.

pkp/as (dpa, KNA)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement