Berolahraga Sambil Berdonasi Selama Ramadhan

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil

Kamis 29 Apr 2021 23:14 WIB

Berolahraga Sambil Berdonasi Selama Ramadhan. Foto: Olahragawan (ilustrasi). Foto: www.freepik.com Berolahraga Sambil Berdonasi Selama Ramadhan. Foto: Olahragawan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON—Global Ramadhan Challenge 3.0 yang diikuti lebih dari 20 negara, termasuk Arab Saudi, UEA, Pakistan, India, AS, Kanada, Meksiko, Kosovo, dan Austria, memungkinkan orang-orang untuk bergerak aktif selama Ramadhan sambil menggalangkan dana untuk tujuan kemanusiaan.

Tantangan yang berbasis di Inggris ini menargetkan dapat mengumpulkan £ 100.000 (Rp. 2 miliar) untuk Program Tanggap Darurat Penny Appeal, yang membantu memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang menderita bencana alam, konflik dan kemiskinan ekstrim.

Baca Juga

“Saya telah meluncurkan Tantangan Ramadhan untuk mendorong orang-orang agar aktif selama 30 hari Ramadhan,” Haroon Mota, kepala acara tantangan di Penny Appeal, yang dikutip di Arab News, Kamis (29/4).

“Mereka dapat melakukannya dengan cara mereka sendiri tanpa aturan - itu tantangan Anda, cara Anda. Ini adalah kesempatan bagus untuk keluar dari zona nyaman Anda dan mencoba sesuatu yang baru,” sambungnya.

Menurutnya, olah raga selama Ramadhan jarang dilakukan karena orang cenderung berpikir bahwa ini adalah waktu untuk menghemat energi, tetapi sejatinya tubuh mampu melakukan banyak hal bahkan jika seseorang tidak makan atau minum.

Tantangan tersebut mendorong masyarakat untuk menggunakan angka tiga dan nol untuk berkreasi dengan aktivitas yang mereka atur sendiri, seperti berolahraga 30 menit per hari atau berjalan kaki 3 km setiap hari, kata Mota.

Atlet profesional dari Coventry, Inggris ini mengatakan telah berencana melakukan maraton di Berlin, London, Chicago dan New York, namun tertunda karena pandemi. Sebagai gantinya, dia memutuskan berlari 10 km per hari selama Ramadhan untuk mengumpulkan dana amal. Dia mendokumentasikan perjalanan pertamanya dan mengumpulkan £55.000 (Rp. 1.1 juta).

“Itu adalah sesuatu yang berbeda, dan saya menemukan bahwa saya menginspirasi banyak orang,” kata Mota. “Itu juga membuka wawasan saya, karena itu menunjukkan kepada saya bahwa ada keinginan dari komunitas Muslim untuk tetap aktif di bulan Ramadhan.”

Mota, 35 tahun, terus mendorong masyarakat untuk menjalani gaya hidup lebih sehat melalui berbagai kampanye, kebanyakan melalui media sosial. Dia mengatakan, betapa pun banyaknya uang yang terkumpul melalui Ramadan Challenge 3.0, itu alasan yang diperhitungkan, dan niat orang untuk berbuat baik dan bersatu menuju kebaikan, yang merupakan hal yang paling penting, katanya.

Duta Sports Direct untuk kampanye perusahaan ritel "Fast and Slow" ini juga membagikan kiat-kiat dalam berolahraga selama Ramadhan.

  1. Bersikaplah bijak dan dengarkan tubuh Anda, santai saja dan pelan-pelan dengan mengurangi intensitas, volume, atau frekuensi olahraga.
  2. Perhatikan hidrasi dan nutrisi saat tidak puasa, minumlah air putih secara teratur dan usahakan minum setidaknya 2-3 liter setiap hari. Makan secukupnya, utamakan asupan karbohidrat untuk energi, dan usahakan menghindari gorengan yang tidak sehat.
  3. Pilih kapan akan berolahraga, cobalah untuk menghindari cuaca hangat, terutama di negara-negara panas, karena Anda dapat lebih banyak berkeringat dan mengalami dehidrasi. Lakukan apa yang berhasil untuk Anda tergantung pada toleransi dan rutinitas Anda.
  4. Prioritaskan istirahat dan tidur, tetapkan waktu minimum untuk tidur, dan cobalah tidur siang untuk kekuatan dan kesejahteraan umum.
  5. Gunakan waktu istirahat ini untuk fokus pada area latihan atau kebugaran yang terabaikan, seperti fleksibilitas, kekuatan inti, yoga atau pilates, beberapa dari latihan ini mungkin tidak terlalu berat.

    “Fokus pada perhatian penuh. Ramadhan penting untuk refleksi diri dan spiritualitas, dan Anda dapat melakukannya sambil berolahraga perlahan,” ujarnya, menambahkan bahwa Ramadhan masih belum berakhir, dan tidak perlu khawatir tentang apa yang mungkin telah kita lewatkan, tetapi untuk memanfaatkan peluang yang kita miliki.

    “Saya menyarankan masyarakat untuk tidak stres dan terlalu khawatir kehilangan kebugaran selama sebulan,” kata Mota.

    “Ini hanya 30 hari, dan orang-orang dapat berolahraga lebih banyak setelah Ramadhan berakhir, jadi mungkin gunakan waktu ini untuk mempersiapkan pikiran Anda tentang apa tujuan Anda setelah Ramadhan.”