Jumat 30 Apr 2021 00:15 WIB

Dua Pangkalan Udara di Myanmar Diserang Roket

Serangan itu tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Dalam gambar yang dibuat dari video oleh Transborder News ini, asap mengepul dari kamp Tentara Myanmar dekat perbatasan Myanmar dan Thailand pada Selasa, 27 April 2021. Gerilyawan etnis Karen mengatakan mereka merebut pangkalan militer Myanmar pada hari Selasa dalam apa yang mewakili peningkatan moral tindakan bagi mereka yang menentang pengambilalihan militer atas pemerintah sipil negara pada bulan Februari.
Foto: Transborder News via AP
Dalam gambar yang dibuat dari video oleh Transborder News ini, asap mengepul dari kamp Tentara Myanmar dekat perbatasan Myanmar dan Thailand pada Selasa, 27 April 2021. Gerilyawan etnis Karen mengatakan mereka merebut pangkalan militer Myanmar pada hari Selasa dalam apa yang mewakili peningkatan moral tindakan bagi mereka yang menentang pengambilalihan militer atas pemerintah sipil negara pada bulan Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON – Dua pangkalan udara Myanmar menjadi sasaran penembakan roket pada Kamis (29/4). Serangan itu tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Dalam serangan pertama, empat roket ditembakkan ke sebuah pangkalan udara dekat pusat kota Magway pada Kamis dini hari. Tiga dari roket menghantam pertanian dan satu jatuh di jalan. Satu bangunan di pangkalan udara itu rusak ringan, tapi tak ada korban luka.

Baca Juga

Serangan kedua menargetkan pangkalan udara utama Myanmar di Meiktila. Sebanyak lima roket ditembakkan ke sana, tapi tak menimbulkan kerusakan maupun korban luka dan jiwa. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut. "Proses keamanan sedang berlangsung untuk menangkap para penyerang," kata seorang penyiar di jumpa pers militer.

Secara terpisah, kantor berita Bago Watch melaporkan serangkaian ledakan di fasilitas penyimpanan senjata dekat pusat kota Bago pada Kamis. Tak diterangkan perihal penyebab ledakan dan apakah ada korban dalam insiden tersebut. Dalam keterangan pers yang digelar militer, insiden Bago tidak disinggung.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement