REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki menandatangani perjanjian untuk mendapatkan 50 juta dosis vaksin Sputnik V dari Rusia selama enam bulan mulai Mei. Hal itu menurut menteri kesehatan Fahrettin Koca pada Rabu (28/4).
Menkes Turki Koca mengatakan pada konferensi pers bahwa pasokan vaksin semakin sulit untuk dijangkau selama dua bulan ke depan tetapi pihaknya mengharapkan banyak vaksin didapatkan setelahnya. Koca juga mengatakan bahwa waktu pemberian dua dosis vaksin BioNtech telah diperpanjang hingga enam hingga delapan minggu dari pemberian dosis pertama.
"Varian India diamati muncul pada lima warga negara kami di Istanbul. Varian ini telah terlihat untuk pertama kalinya dan pengidapnya dalam isolasi," kata menkes Turki.
Koca mengungkapkan bahwa persiapan untuk uji coba fase-3 akan dimulai dalam beberapa hari ke depan untuk vaksin yang inaktif buatan dalam negeri. Dia juga mencatat bahwa ini adalah langkah terakhir untuk digunakan pada umum.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
