Kamis 29 Apr 2021 12:59 WIB

Google Hemat Rp14,46 Triliun Selama WFH

Pandemi Covid-19 membuat Google lebih berhati-hati saat mengeluarkan biaya.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Kantor pusat Google. Ilustrasi
Foto: AP
Kantor pusat Google. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) berdampak positif bagi keuangan Google. Pada kuartal I 2021, perusahaan induk Google, Alphabet, bisa memghemat pengeluaran hingga 268 juta dolar AS atau setara Rp 3,8 triliun. 

Selama WFH, Alphabet bisa menekan pengeluaran untuk promosi, perjalanan dan hiburan. Biaya beberapa komponen tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, erutama sebagai akibat dari Covid-19.

Baca Juga

Jika dihitung secara tahunan, penghematan tersebut bisa mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14,46 triliun. Dalam laporannya, Alphabet menyebut biaya iklan dan promosi perusahaan turun 1,4 miliar dolar AS sepangjang 2020 lalu. 

Penghematan tersebut mengimbangi banyaknya biaya yang timbul karena perusahaan harus menambah ribuan karyawan lagi. Pandemi juga membuat perusahaan lebih berhati-hati dan efektif saat mengeluarkan biaya. Hasilnya pada kuartal I 2021, perusahaan mampu meningkatkan pendapatan sebesar 34 persen. 

Di kantor, Google telah menyediakan sejumlah fasilitas untuk menunjang kinerja karyawan. Namun, sebagian besar staf Google bekerja dari jarak jauh dan tanpa fasilitas tersebut sejak Maret 2020 karena pandemi Covid-19.

Google berencana kembali ke kantornya akhir tahun ini. Chief Financial Officer Ruth Porat mengatakan pihaknya sedang merencanakan model "hybrid" dengan memebri jarak antar staf saat bekerja di kantor. Porat juga mengatakan Google akan terus berinvestasi di real estate-nya di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement