REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Israel dilaporkan telah membakar tiga mobil milik warga Palestina di Desa Beit Iksa, barat laut Yerusalem yang diduduki pada Rabu (28/4) waktu setempat. Mereka juga melakukan aksi vandalisme yang berisi kata-kata ancaman terhadap warga Palestina.
Vandalisme itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem. Aksi itu mulai meningkat pada awal bulan suci Ramadhan.
Seperti dilansir laman Middle East Monitor, sumber lokal mengatakan, tiga mobil pribadi dibakar, dan pemukim dari pemukiman ilegal Ramot menulis sejumlah kata-kata di jalan, "Yahudi, ayo menang."
Di bawahnya, mereka menulis "Tiktok" bersama dengan bintang Daud. Sumber menambahkan, bahwa mobil-mobil itu milik anggota keluarga Abu Khalaf, Anas Khatib dan Issa Hammouda Gheith.
Jendela dari beberapa mobil yang diparkir juga dihancurkan, sementara puluhan pemukim berkumpul dan meneriakkan "Semoga desamu terbakar."
Laporan Haaretz mencatat, warga Beit Iksa mengeluh bahwa sebuah truk pemadam kebakaran Israel datang namun tidak memadamkan apinya. Mereka harus menunggu truk pemadam kebakaran Palestina, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk tiba.
"Mobil-mobil itu tidak penting, kami mengkhawatirkan keluarga kami," kata pengacara Abdullah Hamdan, penduduk Beit Iksa. "Kali ini mereka merusak mobil, lain kali mereka akan merugikan orang," ujarnya menambahkan.
Sejak awal Ramadan, warga Palestina di Yerusalem telah menghadapi kekerasan dan pelecehan oleh pemukim ekstremis Israel, terutama, pengikut kelompok Kahanist Lahava. Para pemukim telah mencoba membakar rumah-rumah Palestina di Kota Tua Yerusalem, dan menyerukan agar mereka yang memprotes dibunuh.