Nuzulul Alquran Momen Mendekatkan Diri dengan Alquran

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil

Kamis 29 Apr 2021 07:30 WIB

Nuzulul Alquran Momen Mendekatkan Diri dengan Alquran. Foto: Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Nuzulul Alquran Momen Mendekatkan Diri dengan Alquran. Foto: Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Puasa sudah melewati pertengahan Ramadhan 1442 H, yaitu 17 Ramadhan, bertepatan dengan peristiwa agung Nuzulul Qur'an (turunnya Al Qur'an). Jadikan kegiatan memperingati Nuzulul Quran untuk mendekatkan diri kita dengan Alquran.

Penghulu Muda Pada KUA Kuta Malaka Aceh Besar, Ustaz Muhammad Nasril, Lc. MA mengatakan, mengenai kapan turunnya Alquran, ulama berbeda pendapat. Maka, karena adanya perbedaan tersebut, sebagian besar negara Arab memperingati peristiwa Nuzulul Qur'an pada 27 Ramadhan.

Baca Juga

"Terlepas dari perbedaan tersebut, inti dari peringatan Nuzulul Quran adalah agar umat Islam mengambil hikmah/ibrah agar semakin dekat dengan Alquran dan semakin rajin membaca, mentadabbur dan mengamalkannya," katanya saat menyampaikan tausiyah daringnya, Kamis (29/4)

Terkait hal itu Ustaz Nasril mengutip firman Allah dalam surat Albaqarah ayat 185 yang arinya. "Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)."

Alquran diturunkan sebagai pedoman hidup kita (dustur) untuk ditadabburi atau direnungkan. Sehingga bisa memahami, mengambil ibrah dan mengamalkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.

"Bukan sekedar untuk diperingati secara seremonial," katanya.

Baca juga : Bagaimana Protokol Kesehatan di Masa Rasulullah?

Ustaz Nasril menyarankan, Nuzulul Quran yang diperingati secara menyeluruh di Indonesia harus mampu melahirkan generasi yang cinta kepada Alquran. Dengan adanya Nuzulul quran ini juga harus menumbuhkan keinginan lebih dalam untuk membaca, mempelajari, mentadabbur dan mengamalkan kandungannya.

"Sangat disayangkan, melihat akhir-akhir ini, banyak yang tidak mampu membaca Alquran," katanya.

Masalah ini kata dia tidak terjadi hanya anak-anak, bahkan mereka yang sudah dewasa juga banyak yang tidak bisa baca Alquran. Parahnya lagi mereka tidak mau belajar, padahal tidak ada kata terlambat untuk belajar Alquran.

Hal ini kata Ustaz Nasril bisa dilihat saat tes baca Alquran bagi para calon di pilkada dan pemilihan legislatif di Aceh, sebagian masih ada yang tidak mampu membaca Alquran dengan baik. Begitu juga saat uji baca Alquran bagi calon pengantin di KUA.

"Banyak dari kita tidak mau bersahabat dengan Alqur an, sehingga Alquran dibaca ketika ada momen-momen tertentu saja seperti membaca surah Yasin, tiga qul dan lain-lain," katanya.

Hari ini kata Ustaz Nasril seakan ada jarak antara kita dan Alquran, kadang sehari dua hari dan bahkan sebulan tidak pernah membacanya. Kita tidak bersahabat dengannya, lebih sering menunda-nunda waktu untuk memulai membaca satu atau dua lembar ayat suci Alquran setiap hari.

"Kadang kita mencari waktu luang untuk membacanya, padahal untuk membaca bacaan lain seperti handphone tak pernah luput," katanya.

Terkadang alasan malas, sibuk dan lainnya menjadi penghambat kita untuk membaca Alquran, sehingga kita kian jauh dari Alquran. Padahal ia adalah pedoman hidup kita, obat penyejuk dan penenang hati.

"Setiap huruf yang dibacakan diberikan ganjaran pahala oleh Allah SWT, berbeda dengan bacaan lain, huruf yang dibaca kalau tidak dipahami tidak ada manfaatnya," katanya.

Ustaz Nasril mengatakan, masih ada kesempatan jika kita mau belajar Alquran, apalagi saat ini sudah sangat mudah, ada metode cepat bisa baca Alquran. Baik melalu belajar privat maupun majlis ta’lim.

Beberapa tahun lalu pemerintah sudah mencanangkan program wajib mengaji setelah magrib dan para orang tua bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengajar anaknya agar bisa membaca Alquran.  Jika ini berjalan, maka ke depan tidak ada lagi generasi kita yang tidak mampu membaca Alquran dan yang lebih membahagiakan lagi akan lahir generasi Qurani.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.”