Rabu 28 Apr 2021 16:29 WIB

Akses Digital Permudah Penetrasi Asuransi Syariah

Prudential Indonesia menggandeng OVO sebagai platform ekosistem pembayaran digital.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Kemudahan dalam mengakses produk proteksi diyakini menjadi kunci bagi peningkatan penetrasi asuransi syariah di Indonesia. President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch menyampaikan asuransi syariah perlu banyak terobosan dan inovasi agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.
Foto: Republika/ Wihdan
Kemudahan dalam mengakses produk proteksi diyakini menjadi kunci bagi peningkatan penetrasi asuransi syariah di Indonesia. President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch menyampaikan asuransi syariah perlu banyak terobosan dan inovasi agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemudahan dalam mengakses produk proteksi diyakini menjadi kunci bagi peningkatan penetrasi asuransi syariah di Indonesia. President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch menyampaikan asuransi syariah perlu banyak terobosan dan inovasi agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.

"Prudential Indonesia berkomitmen untuk terus memajukan ekosistem syariah dari sisi proteksi agar manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak orang," katanya dalam Peluncuran PRUTect Care - Hospital Cash, Rabu (28/4).

Jens mengatakan hingga saat ini hanya 17 juta orang yang punya polis asuransi di Indonesia. Persentasenya jauh di bawah negara-negara tetangga yang sudah sadar akan proteksi. Maka dari itu, Prudential Indonesia meluncurkan produk perlindungan asuransi jiwa dan santunan kesehatan berbasis syariah yang terjangkau dan dapat diakses dengan mudah.

Prudential Indonesia menggandeng OVO sebagai platform ekosistem pembayaran digital, rewards dan layanan finansial. PRUTect Care – Hospital Cash tersedia di aplikasi OVO dengan tujuan untuk meningkatkan penetrasi keuangan digital dan juga asuransi syariah di Indonesia.

"Produk ini dibuat berbasis syariah agar punya jangkauan yang lebih luas pada masyarakat Indonesia yang memang punya preferensi ke produk-produk syariah," katanya.

Financial Planner, Annisa Steviani mengatakan bahwa pandemi telah membuat masyarakat mulai peduli terhadap proteksi. Memiliki perlindungan asuransi memang salah satu pondasi dasar dari perencanaan keuangan yang menyeluruh.

Annisa mengatakan, merencanakan keuangan bukan melulu tentang berinvestasi. Karena yang pertama adalah harus bisa memenuhi kebutuhan primer dulu, kemudian memenuhi dana darurat, lalu proteksi, baru investasi.

"Pandemi mengajarkan kita untuk harus selalu siap dalam mengantisipasi tantangan dan risiko yang bisa terjadi kapan saja," katanya.

Contohnya, ketika seseorang harus dirawat di rumah sakit, kebutuhan finansial untuk menutupi biaya hidup sehari-hari tentunya akan terus berjalan. PRUTect Care – Hospital Cash sendiri memiliki manfaat berupa santunan yang dapat membantu sebagai pengganti pendapatan di saat sakit.

Ini disebutnya penting agar perencanaan keuangan yang telah disusun dengan baik tidak terganggu secara signifikan. Dan tentunya prinsip-prinsip syariah yang diterapkan di asuransi ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang mengedepankan unsur dan nilai syariah di dalam kehidupannya.

Dalam Survei yang dilakukan OVO tahun 2020, sebanyak 50 persen responden menyatakan lebih tertarik pada produk asuransi jiwa berbasis syariah. Sebanyak 66 persen ingin produk yang bisa klaim secara digital, dan 55 persen ingin proses yang pembeliannya mudah dan cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement