Rabu 28 Apr 2021 16:16 WIB

Stok Pangan di Kota Malang Aman Hingga Lebaran

Berdasarkan laporan Bulog, masih terdapat cadangan 2.600 ton beras.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Wali Kota Malang, Sutiaji, beserta jajaran memantau harga bahan pokok di sejumlah titik Kota Malang, Rabu (28/4).
Foto: Wilda Fizriyani.
Wali Kota Malang, Sutiaji, beserta jajaran memantau harga bahan pokok di sejumlah titik Kota Malang, Rabu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, memastikan stok bahan pangan di daerahnya aman hingga Lebaran 2021. Hal ini dipastikan setelah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa titik, Rabu (28/4).

Pada sidak kali ini, Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Kepala BI Cabang Malang, Azka Subhan. Ada pun wilayah yang dikunjungi antara lain Pasar Sawojajar, agen elpiji, dan Gudang Baru Bulog.

Sutiaji dan jajarannya juga memeriksa pasokan BBM di Terminal Pertamina Malang dan Distributor Pasar Besar. Saat berada di Pasar Sawojajar, Sutiaji memantau harga sejumlah bahan pokok.

Beberapa di antaranya seperti telur, beras, gula, daging sapi dan ayam. Kemudian juga harga sejumlah jenis sayuran termasuk cabai rawit.

 

Berdasarkan pemantauan TPID, Sutiaji menilai, tidak ada lonjakan harga pada bahan-bahan pokok. Dalam hal ini termasuk harga dari para distributor bahan pangan. "Jadi masih wajar, kami beri apresiasi itu," kata dia.

Selanjutnya, ia juga memastikan, stok beras di Kota Malang aman hingga Idul Fitri 2021. Berdasarkan laporan Bulog, masih terdapat cadangan 2.600 ton beras. Sementara untuk kebutuhan harian beras dari warga Kota Malang sekitar 100 ton.

Hal serupa diungkapkan Wakil Pimpinan Cabang Perum Bulog Malang, Dhanny Yudha. Ketersediaan 2.600 ton beras di Gudang Bulog Malang masih bisa mencukupi kebutuhan warga sampai Lebaran 2021. "Bahkan hingga momen Natal mendatang," jelasnya.

Selain beras, Bulog juga memastikan stok kebutuhan minyak dan tepung cukup banyak. Harga dari komoditas tersebut relatif stabil sampai sekarang. Harga gula misalnya dibanderol Rp 12.500 sedangkan minyak Rp 13 ribu per kilogram.

Selanjutnya, Bulog juga telah menyiapkan beberapa hal untuk mengantisipasi kenaikan harga. Salah satunya melalui koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Jika ada kenaikan harga dan tersedia pasar murah, maka Bulog siap mengikutinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement