Rabu 28 Apr 2021 12:30 WIB

Laba Bank BJB Triwulan I-2021 Tumbuh 15,2 Persen

Kinerja positif Bank BJB berlanjut di awal tahun II Pandemi Covid-19.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (ketiga kanan) berbincang dengan para direksi sebelum Analyst Meeting 1Q-2021 secara virtual di Menara Bank BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, Selasa (27/4). Mengawali tahun 2021, Bank BJB kembali mencatatkan kinerja yang positif. Hal tersebut salah satunya dibuktikan melalui raihan laba bersih sebesar Rp 481 miliar atau tumbuh 15,2% year on year (y-o-y).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (ketiga kanan) berbincang dengan para direksi sebelum Analyst Meeting 1Q-2021 secara virtual di Menara Bank BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, Selasa (27/4). Mengawali tahun 2021, Bank BJB kembali mencatatkan kinerja yang positif. Hal tersebut salah satunya dibuktikan melalui raihan laba bersih sebesar Rp 481 miliar atau tumbuh 15,2% year on year (y-o-y).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, Bank BJB berhasil mencatat pencapaian bisnis positif pada triwulan I-2021. Tren positif ini tercermin melalui sejumlah indikator kinerja, di antaranya raihan laba yang mencapai Rp 481 miliar.

photo
Bersama para direksi, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (tengah) memimpin Analyst Meeting 1Q-2021 secara virtual di Menara Bank BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, Selasa (27/4). Mengawali tahun 2021, Bank BJB kembali mencatatkan kinerja yang positif. Hal tersebut salah satunya dibuktikan melalui raihan laba bersih sebesar Rp 481 miliar atau tumbuh 15,2 persen year on year (y-o-y). - (Edi Yusuf/Republika)

 

Raihan laba itu tumbuh 15,2 persen secara year-on-year (y-o-y). Sementara pada indikator aset, berhasil tumbuh 16,7 persen yoy menjadi Rp 143,6 triliun. Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional yang tumbuh 7,41 persen dan kelompok Bank Pembangunan Daerah yang tumbuh 9,60 persen.

 

Begitupun dengan sektor kredit yang menjadi profit driver, mengalami pertumbuhan 10,3 persen yoy menjadi Rp 91,2 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) pada triwulan I-2021 tumbuh di angka 17,9 persen yoy sebesar Rp 110,6 triliun.

 

Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, pertumbuhan ini berada di atas tingkat pertumbuhan industri perbankan nasional, maupun kelompok Bank Pembangunan Daerah. Di tengah pertumbuhan bisnis itu, papar dia, Bank BJB mampu menekan rasio kredit macet (NPL) di level 1,4 persen.

photo
Bersama para direksi, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (tengah) memimpin Analyst Meeting 1Q-2021 secara virtual di Menara Bank BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, Selasa (27/4). Mengawali tahun 2021, Bank BJB kembali mencatatkan kinerja yang positif. Hal tersebut salah satunya dibuktikan melalui raihan laba bersih sebesar Rp 481 miliar atau tumbuh 15,2% year on year (y-o-y). - (Edi Yusuf/Republika)

 

NPL Bank BJB, tegas Yuddy, tetap bertahan di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional yang mencapai sebesar 3,17 persen. ‘’Capaian positif ini diperoleh berkat bisnis model bank yang resilient dan kemampuan adaptasi perusahaan yang agile (agility),’’ ujar Yuddy seusai analyst meeting1Q-2021 di Kantor Pusat Bank BJB, Kota Bandung, Selasa (27/4).

 

Tahun 2021, papar Yuddy, adalah momen yang penuh dengan tantangan di seluruh lini kehidupan. Krisis kesehatan dan ekonomi memberikan tekanan yang sangat besar kepada industri perbankan nasional. Dia menyatakan, Bank BJB berhasil melewati 'tes tahan uji' secara menggembirakan, mulai dari krisis 1998, 2008, hingga pandemi Covid-19.

 

Yuddy menjelaskan, berbagai inovasi teknologi juga dilakukan guna merespons kebutuhan pasar, sekaligus memberikan kemudahan kepada nasabah di era yang serba cepat. Sepanjang tahun 2020 hingga saat ini, Bank BJB berhasil menelurkan sejumlah inovasi layanan digital perbankan yang memberikan kemudahan kepada nasabah.

 

Sejumlah inovasi yang digulirkan Bank BJB, di antaranya penerbitan uang elektronik bjb DigiCash, platform mobile banking bjb Digi, aplikasi bjb Mesra, dan aplikasi bjb Laku (Layanan Akses kredit UMKM) untuk semua jenis pinjaman usaha.

 

Di luar layanan produk perbankan, lanjut Yuddy, terobosan juga dilakukan bank bjb berupa penerapan sistem lelang E-Procurement dan adopsi teknologi QR Code Indonesian Standard (QRIS) Payment. Perusahaan juga membuat platform bjb DiSentra (Digital Sistem Edukasi dan Interaksi) sebagai wadah interaksi, konsultasi, edukasi, serta pemasaran jual beli produk UMKM binaan bank bjb secara digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement