Rabu 28 Apr 2021 02:37 WIB

Saudi Kirimkan 80 Metrik Ton Oksigen untuk India

Kekurangan tempat tidur rumah sakit dan oksigen menyebabkan ribuan kematian di India.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Friska Yolandha
Pekerja berjalan di dekat tabung oksigen di Jumbo Covid-19 Centre, Mumbai, India, Senin (26/4). Kasus COVID-19 di India meningkat pesat di beberapa kota metro hingga mengakibatkan kekurangan tempat tidur pasien Covid 19 dan suplai oksigen. EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Foto: EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI
Pekerja berjalan di dekat tabung oksigen di Jumbo Covid-19 Centre, Mumbai, India, Senin (26/4). Kasus COVID-19 di India meningkat pesat di beberapa kota metro hingga mengakibatkan kekurangan tempat tidur pasien Covid 19 dan suplai oksigen. EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Arab Saudi mengirimkan 80 metrik ton oksigen ke India untuk memenuhi kebutuhan gas menyelamat. Pada Ahad (25/4) India melaporkan hampir 350 ribu kasus Covid-19 dan menjadi rekor lonjakan infeksi corona di India.

Pengiriman pasokan oksigen Saudi merupakan hasil kerjasama Saudi dengan Adani Group, dan perusahaan multinasional kimia Inggris, Linde.

“Kedutaan Besar India bangga bermitra dengan Adani Group dan M / s Linde dalam mengirimkan 80 metrik ton oksigen cair yang sangat dibutuhkan ke India,” tulis Kedutaan Besar India di Riyadh dalam cuitannya pada Ahad (25/4).

Chairman Adani Group Gautam Adani dalam cuitannya mengatakan, "Pengiriman pertama dari 4 tangki kriogenik ISO dengan 80 ton oksigen cair sekarang dalam perjalanan dari Dammam (pelabuhan di Arab Saudi) ke Mundra (pelabuhan di negara bagian barat Gujarat)."

Gelombang pandemi kedua telah melanda India dengan sangat keras dan menyebabkan lonjakan harian lebih dari 300.000 kasus. Banyak kota di India, termasuk ibu kota New Delhi, kewalahan oleh pasien yang mengakibatkan kekurangan tempat tidur rumah sakit dan oksigen yang menyebabkan ribuan kematian di seluruh negeri. Kekurangan oksigen di rumah sakit setidaknya menyebabkan kematian hampir 50 orang di dua rumah sakit di ibu kota.

“Kami memiliki kapasitas untuk menampung 260 pasien di rumah sakit tetapi pasokan oksigen yang tidak teratur dan tidak pasti telah memaksa kami untuk kurang memanfaatkan kapasitas kami,” Dr Bhardwaj, direktur rumah sakit multispesialis Saroj yang berbasis di Delhi, mengatakan kepada Arab News.

Direktur medis Rumah Sakit Moolchand Medcity yang berbasis di Delhi, Sudha Handa, mengatakan kepada Arab News bahwa pihaknya gelisah sepanjang waktu mengenai pasokan oksigen. Kekurangan juga dirasakan di negara bagian Uttar Pradesh di India utara yang merupakan negara bagian kedua yang terkena dampak terparah di India dengan lebih dari 37.000 kasus dan lebih dari 200 kematian dalam 24 jam terakhir. 

Negara bagian Gujarat di India barat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, juga mengalami kekurangan oksigen yang parah. Rumah sakit di beberapa kota besar negara bagian harus menolak pasien yang sangat membutuhkan tempat tidur dan oksigen.

Untuk menanggapi krisis, pada hari Jumat India meluncurkan operasi "oksigen maitri" atau "persahabatan oksigen" untuk menjangkau berbagai negara guna mendapatkan gas yang menyelamatkan nyawa. Pada hari Sabtu, Angkatan Udara India membawa empat tank kriogenik untuk  mengangkut bantuan oksigen dari Singapura.

Kementerian Dalam Negeri India pada hari Jumat mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan untuk impor kapal tanker pembawa oksigen berkapasitas tinggi dari Singapura dan UEA. Mantan duta besar dan pakar urusan internasional, Anil Trigunayat, mengapresiasi sikap Arab Saudi terhadap India yang sedang krisis. 

“Kami sangat menghargai sikap ramah dari Kerajaan Arab Saudi ini,” kata Trigunayat kepada Arab News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement