Selasa 27 Apr 2021 18:11 WIB

Kuartal II, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Masuk Zona Positif

Konsumsi rumah tangga pada kuartal kedua juga akan terdongkrak.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengaku optimistis konsumsi masyarakat akan terus meningkat pada kuartal dua 2021. Hal ini diyakini dari sejumlah sinyal positif yang akan mampu mendongkrak konsumsi rumah tangga.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan peningkatan konsumsi ini disebabkan beberapa faktor, seperti confidence yang mulai pulih, technical rebound, peningkatan aktivitas masyarakat pada masa Ramadan dan Idul Fitri, serta pemulihan yang berasal dari dukungan APBN yang berupa stimulus perekonomian.

Baca Juga

"Keempat faktor ini akan mendorong kuartal kedua konsumsi 2021 diperkirakan akan mengalami akselerasi yang positif dan signifikan. Ini hal yang akan kita dukung atau kita akan monitor tentu dengan catatan selama covid tetap bisa terjaga," ujarnya seperti dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Selasa (27/4).

Menurutnya Indonesia pada kuartal kedua tahun ini diprediksi akan memasuki zona positif. Menurut dia, pembalikan (rebound) yang disertai peningkatan confidence dan aktivitas konsumsi, serta efek dari stimulus perekonomian yang mulai meningkat ini akan membantu pemulihan ekonomi nasional.

Sri Mulyani menjelaskan konsumsi masyarakat merupakan kontributor terbesar di dalam produk domestik bruto (PDB) mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai Indeks Keyakinan Konsumen pada Maret 2021 naik ke angka 93,4 dari yang sebelumnya 85,8 pada Februari 2021.

"Ini artinya konsumen di Indonesia memiliki keyakinan yang membaik dan nanti terlihat di dalam beberapa indikator yang mendukungnya," jelas dia.

Lebih lanjut, dia menyebut, peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat pada Maret diperkirakan pada area makanan, minuman, informasi, transportasi, pakaian, rumah tangga, serta kegiatan rekreasi. Namun kenaikan kasus Covid-19 masih menjadi tantangan.

"Meskipun begitu, peningkatan kegiatan rekreasi harus tetap dijaga agar tidak mengakibatkan lonjakan Covid-19 yang dilakukan melalui berbagai hal seperti, vaksinasi yang tetap berjalan, dan peningkatan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas dan kegiatan masyarakat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement