Perencanaan Puasa Krusial Bagi Penderita Retinopati Diabetik

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah

Selasa 27 Apr 2021 18:35 WIB

Perencanaan Puasa Krusial Bagi Penderita Retinopati Diabetik. Alat bernama FAST bisa dimanfaatkan penderita Diabetes Tipe 2 untuk berpuasa (Foto: ilustrasi cek gula darah) Foto: Needpix Perencanaan Puasa Krusial Bagi Penderita Retinopati Diabetik. Alat bernama FAST bisa dimanfaatkan penderita Diabetes Tipe 2 untuk berpuasa (Foto: ilustrasi cek gula darah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter penyakit dalam di JEC Eye Hospitals and Clinics Suharko Soebardi mengatakan perencanaan puasa menjadi kunci bagi penderita diabetes agar tetap bisa menjalankan ibadah selama Ramadhan dan terhindar dari risiko penyakit lanjutan lainnya. 

“Penderita diabetes tetap bisa berpuasa dengan aman. Syaratnya, mereka harus terus berkonsultasi dengan dokter ahli agar kondisi penyakitnya terus terpantau," ujar Suharko dalam JEC Eye Talks membahas “Pengaruh Puasa Ramadan pada Kesehatan Mata dan Pengidap Diabetes”, Selasa (27/4). 

Baca Juga

Hal yang membuat penyakit ini makin mengkhawatirkan, hampir dua pertiga penderita diabetes tidak menyadari mereka mengidap penyakit tersebut. Artinya, kata dia, kalangan ini sangat mungkin baru mengakses layanan kesehatan dalam kondisi sudah terlambat atau sudah dengan komplikasi. 

Terkait dengan organ mata, selain retinopati diabetik, diabetes juga memicu timbulnya katarak dan glaukoma. Dokter akan melakukan pngecekan untuk memastikan sejauh mana batas pengidap diabetes boleh berpuasa. Perencanaan berpuasa sangatlah krusial dan bersifat individual, tergantung tingkat diabetes masing-masing penderita sehingga tidak bisa disamaratakan. 

"Melalui tahap pemeriksaan itu, dokter bisa merekomendasikan modifikasi porsi asupan, termasuk dosis obat. Selain itu, selama berpuasa, monitoring gula darah harus lebih sering dilakukan,” jelasnya.

Retinopati diabetik menjadi salah satu komplikasi yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Menurut WHO, retinopati diabetik merupakan lima besar penyebab gangguan penglihatan dan kebutaan yang dapat dicegah atau diobati (menyerang 3,9 juta orang di seluruh dunia). 

“Secara umum, puasa tidak memberikan pengaruh signifikan pada organ mata manusia. Namun, penderita diabetes perlu tetap waspada terhadap potensi gangguan mata akibat komplikasinya," kata Medical Retina, Vitreo-Retina, and Cataract Specialist, JEC Eye Hospitals and Clinics Martin Hertanto.

photo
Dr. Suharko Soebardi, SpPD - KEMD, Internist JEC Eye Hospitals and Clinics - (Dok. JEC)