Selasa 27 Apr 2021 15:29 WIB

Kuartal I 2021, Bank Mandiri Kantongi Laba Bersih Rp 5,9 T

Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 9,1 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Gedung Bank Mandiri
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Gedung Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun per kuartal pertama 2021. Adapun perolehan laba bersih sejalan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp 14,1 triliun atau tumbuh 1,7 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan salah satu kunci keberhasilan perseroan untuk membangkitkan kinerja pada awal tahun ini, dengan memperhatikan sektor unggulan masing-masing wilayah yang masih memiliki prospek positif dan kualitas yang baik. 

Baca Juga

“Hasil kinerja Bank Mandiri kuartal satu 2021 menunjukkan saat ini perseroan berada pada jalur yang tepat untuk membukukan kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya. Kuncinya adalah soliditas setiap elemen perseroan dalam mengeksekusi berbagai rencana bisnis serta dukungan kuat nasabah dan stakeholder kepada perseroan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Selasa (27/4).

Darmawan menjelaskan perseroan fokus menggarap segmen bisnis secara sustain dan prudent agar bisa terus berkontribusi kepada ekonomi nasional. Pada akhir Maret 2021, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit konsolidasian yang solid kisaran 9,1 persen sebesar Rp 984,8 triliun. 

Secara bank only, penyaluran kredit sebesar Rp 779 triliun, ditopang oleh segmen wholesale tumbuh 0,18 persen menjadi Rp 513,9 triliun serta segmen UMKM tumbuh 3,22 persen menjadi Rp 92,1 triliun. Adapun pencapaian tersebut tetap memperhatikan kualitas pembiayaan, sehingga rasio non performing loan NPL konsolidasi terjaga kisaran 3,15 persen dan rasio pencadangan terhadap NPL lebih dari 220 persen.  

“Kami melihat laju pertumbuhan ini sebagai tanda positif mulai berdenyutnya sisi permintaan dunia usaha yang perlu terus dijaga dan bahkan diperkuat agar ekonomi Indonesia segera pulih. Oleh karena itu, kami tidak akan lengah dan terus waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” ucapnya.

Tercatat beberapa sektor ekonomi yang menjadi fokus penyaluran kredit segmen wholesale antara lain sektor FMCG, Perkebunan dan Konstruksi. Dari sektor UMKM, outstanding portfolio kredit usaha rakyat (KUR) tumbuh 35,4 persen menjadi Rp 46,2 triliun, sekitar Rp 9,6 triliun disalurkan kepada 99.162 debitur dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Ke depan perseroan optimis perkembangan program vaksinasi covid-19 yang dikombinasikan dengan berbagai stimulus kebijakan pemerintah dan regulator, termasuk berbagai program bantuan sosial kepada masyarakat, akan mampu membangkitkan perekonomian Indonesia dari tekanan dahsyat pandemi covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement