Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image MAN Official

Zarathustra Pencetus Kepercayaan Zoroasterisme

Agama | Tuesday, 27 Apr 2021, 14:50 WIB
Ilustrasi Protet Zarathustra (Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1e/Schurch-Zarathustra.png)

Bangsa Persia kuno memiliki suatu kepercayaan yang mana banyak yang kurang mengetahui tentang kepercayaannya. Kemunculan kepercayaan Zoroasterisme dari seorang bangsa Persia yang bernama Zarathustra. Zarathustra adalah seseorang yang mencetuskan kepercayaan Zoroasterisme. yang di anut oleh bangsa Persia kuno. Dalam mencetuskan kepercayaan Zoroasterisme melalui berbagai kelebihan dari sebuah mukjizat yang dijadikan sebagai kelebihan seorang Zarathustra kepada bangsa persia kuno. Dengan melakukan berbagai bukti mukjizat tersebut membuat bangsa persia kuno percaya kepada ajaran Zoroasterisme.

Perlu di ketahui bahwa Zarathustra dilahirkan di wilayah Persia pada tahun 660-583 Sebelum Masehi. Pada saat kepercayaan di lingkungan Zarathustra mendapatkan mukjizatnya. Zarathustra sendiri yang mengajarkan kepada masyarakat bangsa persia kuno.

Berdasarkan buku Fragmente uber die Religion des Zoroaster oleh Johann A. Vullers dalam proses penyebaran menjalin para bangsa raja Hystaspes, raja Cyrus I, dan raja Cambyses I. Pada saat penyebaran Zarathustra banyak dikenal sebagai seorang nabi yang mana memiliki suatu karunia yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dapat memiliki mukjizat.

Pada tahun 550-486 Sebelum Masehi, merupakan masa yang menambah wilayah kekuasaan dan memperluas dengan pengaruh kepercayaan Zoroasterisme kepada para bangsawan raja Cyrus II, raja Cambyses II dan raja Darius I.

Namun Pada tahun 486-331 Sebelum Masehi, terakhir penyebaran oleh Alexander the Great dari Macedonia dengan berbagai wilayah yang menaklukan asia kecil, palestina, mesir, syria, dan seluruh wilayah belahan timur sampai wilayah asia tengah.

Setelah banyak dikenal Zarathustra melakukan penyebaran kepercayaannya kepada bangsa persia. Setelah melakukan penyebaran-penyebaran dengan ajarannya yang membenarkan suatu makhluk yang dianggap suci pada ajarannya. Ajaran dari Zarathusta Memiliki dasar yang menyembah kepada satu tuhan yang disebut Ahura Mazda, merupakan tuhan yang agung dan maha kuasa. Ahura Mazda, sering kali disimbolkan dengan Frohar yang memiliki ciri seperti sepasang sayap, sepasang ekor dan ekor. Serta ada sebuah sosok ysng berdiri di antara kedua sayap, memakai jubah, memiliki jenggot dan serta menggegam sebuah cicin disebelah tangan kirinya.

Dalam buku A History of Zoroastrianisme oleh Mary Boyce menyebutkan tak ada catatan yang menjelaskan tanggal dengan pasti tentang kapan Zarathustra mulai menyebarkan ajaran Zoroasterisme. Akan tetapi Zarathustra terdapat di dalam sebuah dua catatan Yunani kuno yang satunya ditulis tertulis 258 tahun sebelum Aleksander Agung dan Sang Raja Makedonia dan kedua ditulis 6 ribu tahun sebelum Plato. Dalam konsep ajarannya orang persia masih banyak yang menganut ajaran animisme dan paganisme yang menjadikan suatu perbedaan kepercayan.

Namun dalam ajaran Zarathustra ada masanya akan mengalami waktu penghakiman setelah meninggal. Roh yang berada dalam tubuh manusia akan di minta pembuktian yang telah dilakukan selama di dunia dalam perilaku perbuatan baik dan buruk selama masa hidupnya. Setelah meninggal dalam waktu tiga hari, roh akan masih tetap dalam tubuhnya lalu di hari kempat jasad akan ditinggal roh nya lalu melewati jembatan Cinvat setelah itu harus membuktikan semasa hidupnya yang disebut dengan Spenta Mainyu. Apabila berhasil melewati tersebut dengan rahmat Ahura Mazda akan di masukan kedalam surga jika tidak terjatuh dari jembatan dan apabila jatuh maka akan masuk kedalam neraka yang penuh dengan kesedihan dan suram.

Gambaran Ahura Mazda (Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2c/AhuraMazda.jpg)

Dalam ajaran Zoroasterisme tuhan mereka Ahura Mazda merupakan yang menciptkan manusia dan alam sesemesta, serta menciptakan suatu kemungkaran dan menyesatkan manusia. Ahura Mazda memiliki 6 Amishaspendan (pembantu) yaitu, Vohuman sebagai Dewa yang berhati nurani baik, Asha Vashishta sebagai Dewa yang mengatur tata tertib, Khashasra Vairiya sebagai Dewa pemberi cinta, Spenta Armaiti sebagai Dewa ibadah yang penuh kasih dan penguasa bumi, Haurvariat sebagai Dewa pemegang kekuasaan air dan Amertat sebagai Dewa pemegang kekuasaan tumbuh-tumbuhan.

Dengan demikinan kepercayaan Zoroasterisme dalam perjalan perkembangan menuju dari bawah sampai dengan penyebaran luasan wilayahnya dengan kepercayaan bangsa persia kuno yang menjadikan kepercayaannya. Kepercayaan dari ajaran Zarathustra mencapai masanya yang mana bangsa persia mengikuti ajaran dari Zarathustra sampai saat ini masih ada yang mengikuti ajarannya Zarathustra.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image