Selasa 27 Apr 2021 11:29 WIB

Uni Eropa Finalisasi Rencana Izinkan Turis AS Masuk

Sudah satu tahun Uni Eropa membatasi kunjungan turis dari Amerika.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Wisatawan di Bandara Schiphol, di Schiphol, Belanda (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/KOEN VAN WEEL
Wisatawan di Bandara Schiphol, di Schiphol, Belanda (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa sedang finalisasi rencana mengizinkan turis dari Amerika Serikat (AS) untuk dapat kembali berkunjung ke 27 negara anggota blok tersebut pada musim panas tahun ini. Sudah satu tahun Uni Eropa membatasi kunjungan turis dari dari kawasan Amerika Utara.

Komisi Uni Eropa mengatakan akan memberi rekomendasi pada negara anggotanya untuk mengizinkan turis AS masuk ke Eropa. Tetapi mereka tidak mengungkapkan kapan tepatnya turis AS dapat masuk dan apakah turis Eropa juga dapat kembali berkunjung ke AS atau tidak.

Juru bicara Komisi Uni Eropa Adalbert Jahnz mengatakan badan eksekutif Uni Eropa berharap perjalanan trans-Atlantik non-esensial dapat segera kembali seperti semula setelah dipastikan aman untuk melakukannya.

Jahnz mengatakan belum diketahui apakah yang dapat masuk hanya orang yang sudah divaksin atau tes yang PCR-nya negatif atau yang dapat membuktikan baru sembuh dari Covid-19.

"Ini pertanyaan-pertanyaan yang masih harus kami cari tahu, proposalnya belum ditulis, sampai kini kami belum tahu apa-apa selain dari apa yang dikatakan presiden (Komisi Uni Eropa," kata Jahnz, Senin (26/4).  

Pada Ahad (25/4) lalu surat kabar The New York mempublikasikan wawancara dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen. Dalam wawancara itu disebutkan Leyen mengatakan warga AS yang sudah divaksin dua kali dapat mengunjungi negara-negara anggota Uni Eropa pada musim panas ini.

Pasalnya semua vaksin virus Corona yang digunakan di AS sudah disetujui oleh regulator obat-obatan Uni Eropa. Tapi laporan itu tidak menyebutkan apakah ia ditanya apakah warga AS juga dapat memberikan hasil tes PCR atau bukti sembuh dari Covid-19.

"Sejauh yang saya ketahui, warga Amerika menggunakan vaksin yang telah disetujui Badan Medis Eropa (EMA)," kata Von der Leyen.

"Hal ini dapat mendorong perjalanan dan pergerakan bebas ke Uni Eropa, karena satu hal yang jelas 27 negara anggota akan menerima, tanpa syarat, semua orang yang telah divaksin dengan vaksin yang disetujui EMA," tambah Von der Leyen dalam wawancara tersebut.

sumber : AP
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement