Selasa 27 Apr 2021 09:43 WIB

Hodgson Sempat Mengira akan Menang di Markas Leicester

The Eagles sebenarnya mampu mengawali pertandingan dengan begitu apik.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Reaksi Manajer Crystal Palace Roy Hodgson.
Foto: EPA-EFE/Clive Brunskill
Reaksi Manajer Crystal Palace Roy Hodgson.

REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Crystal Palace harus gigit jari dan pulang dengan tangan hampa usai melawat ke markas Leicester City pada pekan ke-33 Liga Primer Inggris, Selasa (27/4) dini hari WIB. Sempat unggul terlebih dahulu pada babak pertama, The Eagles akhirnya harus mengakui keunggulan tuan rumah, 2-1, dalam laga yang digelar di Stadion King Power tersebut. 

Di laga perdananya sejak 10 April silam, The Eagles sebenarnya mampu mengawali pertandingan dengan begitu apik. Tim asal London itu berhasil mengejutkan tim tuan rumah lewat torehan gol Wilfried Zaha pada menit ke-12. Berawal dari fast break usai Christian Benteke merebut kendali bola dari Youri Tielemans di lapangan tengah, Eberechi Eze kemudian melepaskan operan kepada Zaha. 

Mantan winger Manchester Untied itu pun langsung menyambar sodoran umpan Eze itu lewat sepak kaki kanan. Bola bersarang di pojok kanan gawang The Foxes. Keunggulan satu gol ini berhasil dipertahankan tim besutan Roy Hodgson itu hingga jeda antar babak. 

Namun, pada lima menit awal babak kedua, giliran The Eagles yang mendapatkan kejutan. Timothy Castagne berhasil kiper Crystal Palace, Vincent Guaita. Eks pemain Atalanta itu sukses memaksimalkan umpan dari Kelechi Iheanacho pada menit ke-50. Iheanacho terbukti menjadi aktor utama kemenangan Leicester di laga ini. 

Setelah mencetak assist di gol penyeimbang kedudukan, Iheanacho melengkapi performa di laga ini dengan torehan gol pada menit ke-80. Setelah menerima umpan dari Jonny Evans, Iheanacho langsung membalikan badan dan melepaskan sepakan kaki kiri. 

The Foxes akhirnya berbalik unggul dan mengubur mimpi The Eagles untuk mencuri, setidaknya satu poin di laga tersebut. Pelatih Crystal Palace, Roy Hodgson, mengakui sempat mengira, anak-anak asuhnya setidaknya bakal memetik satu poin di laga ini. Bahkan, pelatih asal Inggris itu juga cukup optimis timnya bisa memetik kemenangan, setidaknya saat laga tersebut menyelesaikan babak pertama. Namun, kebobolan pada menit ke-50 menjadi awal petaka buat The Eagles terkait peluang raihan poin di laga tersebut. 

''Jika kami tidak kebobolan begitu cepat pada awal babak kedua, kepercayaan diri kami tentu akan semakin tinggi. Gol penyeimbang kedudukan pada awal babak kedua terlalu cepat buat kami. Kami bahkan tidak sempat menikmati posisi unggul pada babak kedua. Saat jeda antar babak, saya mengira, kami bisa memetik kemenangan di laga ini, atau setidaknya meraih satu poin,'' kata Hodgson seperti dilansir BBC International. 

Namun, mantan pelatih Liverpool itu membantah, anak-anak asuhnya kehilangan konsentrasi saat mengawali babak kedua. Bahkan, Hodgson menyebut, penampilan yang ditunjukan anak-anak asuhnya di laga ini merupakan sesuatu yang dapat dibanggakan. 

''Saya tidak khawatir soal itu (kegagalan menjaga konsentrasi). Itu bukanlah karakter dari tim ini. Saya kira, setiap orang yang melihat laga ini, akan sependapat, kami tampil cukup apik,'' tutur Hodgson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement