Selasa 27 Apr 2021 08:07 WIB

Daerah di Jatim Diminta Siapkan Karantina Pekerja Migran

Ada sekitar 14 ribu PMI asal Jatim yang rencana dipulangkan sepanjang Ramadhan ini.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Pekerja Migran Indonesia (PMI) (ilustrasi)
Foto: Antara/Agus Setiawan
Pekerja Migran Indonesia (PMI) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo menyatakan, pihaknya telah menyiapkan skema menyambut kedatangan belasan ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan akibat habis kontrak. Setibanya di bandara, PMI yang datang akan dilakukan swab.

"Kalau positif langsung masuk RS lapangan atau RS rujukan. Mereka akan dikarantina dua hari sambil nunggu hasil swab keluar," ujar Himawan di Surabaya, Senin (26/4).

Setelah menjalani karantina dua hari, dan hasil swab-nya keluar dengan hasil negatif Covid-19, mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Namun setibanya di kampung halaman, mereka tidak langsung pulang ke rumah. Melainkan akan kembali menjalani karantinya selama tiga hari.

Maka dari itu, Himawan meminta daerah-daerah menyiapkan tempat karantina untuk menampung para pekerja mihran tersebut. Setelah menjalani karantina tiga hari di daerah asalnya, mereka akan kembali di-swab, untuk menegaskan terbebas dari Covi-19, sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing.

"Diserahkan ke kabupaten/ kota mereka karantina tiga hari. Hari kelima swab lagi kalau negatif boleh kembali ke rumah," kata Himawan.

Himawan menyatakan, daerah-daerah di Jatim terus berkoordinasi dalam upaya menyiapkan rumah karantina. Begitu pun dinas kesehatan kabupaten/ kota, yang nantinya akan menyiapkan alat swab untuk para pekerja migran tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, ada sekitar 14 ribu pekerja migran Indonesia asal Jatim yang rencana dipulangkan sepanjang Ramadhan ini. Berdasarkan jumlah tersebut, menurutnya yang juga harus disiapkan adalah tempat karantina. Karantina perlu dilakukan untuk memastikan para pekerja migran tersebut bebas dari penularan Covid-19, sebelum dikembalikan ke keluarganya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement