Selasa 27 Apr 2021 06:44 WIB

AS Siap Bagikan 60 Juta Dosis Vaksin Astrazeneca

Vaksin Astrazeneca belum lolos uji badan obat dan makanan Amerika Serikat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Vaksin Astrazeneca.
Foto: AP/Matthias Schrader
Vaksin Astrazeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) siap membagikan 60 juta dosis vaksin Astrazeneca kepada dunia dalam beberapa bulan mendatang. Sejauh ini Astrazeneca diketahui belum memperoleh otorisasi penggunaan darurat dari US Food and Drug Administration (FDA).

“Mengingat portofolio vaksin yang kuat yang telah dimiliki AS dan yang telah disahkan oleh FDA, dan mengingat bahwa vaksin Astrazeneca tidak diizinkan untuk digunakan di AS, kami tidak perlu menggunakan vaksin Astrazeneca di sini untuk beberapa bulan mendatang. Oleh karena itu, AS sedang mencari opsi untuk membagikan dosis Astrazeneca dengan negara lain saat tersedia,” kata koordinator penanganan Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients pada Senin (26/4).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, sekitar 10 juta dosis vaksin Astrazeneca telah diproduksi, tapi belum lolos peninjauan FDA. Zients menyebut standar regulator AS diakui dalam hal keamanan dan keselamatan. Sekitar 50 juta dosis vaksin Astrazeneca berada dalam berbagai tahap produksi. Mereka dapat tersedia untuk dikirimkan pada Mei dan Juni mendatang menunggu persetujuan FDA.

Vaksin Astrazeneca di AS diproduksi di pabrik Emergent BioSolutions di Baltimore. Awalnya, Astrazeneca diharapkan menjadi vaksin pertama yang menerima otorisasi darurat federal. Pemerintah AS memesan dosis untuk digunakan 150 juta warganya. Namun terdapat masalah dalam uji klinis.

Uji coba AS yang melibatkan 30 ribu orang dari perusahaan tersebut tidak menyelesaikan pendaftaran hingga Januari. Hingga kini belum ada pengajuan kembali untuk otorisasi penggunaan darurat ke FDA.

 

Sejauh ini, AS telah menerbitkan izin penggunaan kepada Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson. Lebih dari 53 persen populasi orang dewasa di AS sudah menerima setidaknya satu dosis dari ketiga vaksin tersebut.

 

AS telah mencatatkan 32,1 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 572 ribu jiwa. Ia menempati posisi pertama sebagai negara yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement