Senin 26 Apr 2021 21:19 WIB

Prabowo Jamin Pendidikan Putra-Putri Personel KRI Nanggala

Tempa pendidikan yang disiapkan adalah SMA Taruna Nusantara dan Unhan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan keterangan terkait KRI Nanggala 402 yang mengalami hilang kontak saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4/2021). Hingga Kamis (22/4) siang, upaya pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan kapal selam yang hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali sejak Rabu (21/4) lalu.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan keterangan terkait KRI Nanggala 402 yang mengalami hilang kontak saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4/2021). Hingga Kamis (22/4) siang, upaya pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan kapal selam yang hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali sejak Rabu (21/4) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menginstruksikan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengalokasikan tempat bagi putra-putri prajurit dan anak buah kapal (ABK) KRI Nanggala-402 yang gugur. Lembaga pendidikan itu, yakni SMA Taruna Nusantara Magelang dan Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia.

"Saya telah menginstrusikan kepada lembaga pendidikan di bawah binaan Kemhan, yaitu SMA Taruna Nusantara Magelang dan Unhan Republik Indonesia, untuk mengalokasikan tempat bagi putra-putri ABK KRI Nanggala 402 dan personel TNI AL yang telah gugur dalam tugas menjaga negeri sebagai pahlawan bangsa," ujar Prabowo lewat keterangan tertulisnya, Senin (26/4).

Baca Juga

Dia mengarakan, bagi putra-putri ABK maupun personel TNI AL yang bertugas di KRI Nanggala-402 yang mengenyam pendidikan tingkat SMA akan diterima di SMA Taruna Nusantara Magelang dengan beasiswa penuh. Bagi yang akan masuk perguruan tinggi, akan diterima di Unhan Republik Indonesia juga dengan beasiswa penuh.

"Saat ini sedang disiapkan cabang pendidikan Taruna Nusantara di level SMP (berasrama). Bagi yang masih mengeyam pendidikan Sekolah Dasar, dan SMP juga akan diberikan beasiswa penuh melalui Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan," jelas dia.

Sebelumnya, Prabowo menyatakan akan memberikan beasiswa penuh kepada putra-putri prajurit KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan gugur. Beasiswa tersebut akan diberikan mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga ke tingkat universitas.

"Sekaligus juga menyampaikan akan memberikan beasiswa penuh mulai dari SD sampai dengan universitas kepada seluruh putra-putri prajurit-prajurit KRI Nanggala-402 yang gugur," ujar Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, lewat keterangan video singkatnya, Senin (26/4).

Menurut Dahnil, hal tersebut disampaikan oleh Prabowo saat mengunjungi keluarga para prajurit Hiu Kencana KRI Nanggala-402 di Surabaya. Selain menyampaikan ucapan belasungkawa yang sangat mendalam, Prabowo menyatakan mendukung sepenuhnya pendidikan putra-putri para prajurit tersebut.

"Pak Prabowo mendukung sepenuhnya pendidikan putra-putri para kusuma bangsa yang gugur tersebut. Dan kita berharap mereka bisa melanjutkan cita-cita pengabdian orang tua mereka," jelas Dahnil.

Sebanyak 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dinyatakan telah gugur. Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan status 53 awak saat jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (25/4) petang.

Kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata. Kapal hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.

Dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan status KRI Nanggala-402 telah menjadi subsunk (tenggelam) setelah tim pencari melakukan pencarian selama 72 jam. Pada Sabtu kemarin adalah pencarian hari ketiga sejak KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4) dini hari di perairan sisi utara Pulau Bali.

Pada Sabtu pagi juga merupakan batas akhir life support (pendukung untuk hidup) berupa ketersediaan oksigen bagi kru KRI Nanggala, yakni 72 jam, jika listrik dalam kapal mati total (black out).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement