Selasa 27 Apr 2021 04:23 WIB

Anthony Fauci Sebut tak Perlu Lagi Pakai Masker, Kapan?

Anthony Fauci menyebutkan aturan pakai masker ke luar rumah tak diperlukan lagi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Anthony Fauci menyebutkan aturan pakai masker ke luar rumah tak diperlukan lagi.
Foto: AP/Alex Brandon
Anthony Fauci menyebutkan aturan pakai masker ke luar rumah tak diperlukan lagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama lebih dari satu tahun, semua orang di dunia diwajibkan memakai masker demi menekan penyebaran Covid-19. Namun baru-baru ini, Kepala Penasihat Medis Gedung Putih AS, Anthony Fauci mengisyaratkan, warga AS mungkin tidak perlu mengenakan masker dalam waktu dekat.

Itu terkait dengan suksesnya vaksinasi di AS, dimana hampir separuh orang dewasa AS telah divaksinasi. Menurut data CDC, per 5 April 2021 sebanyak 93 juta orang dewasa di AS telah divaksinasi penuh.

Baca Juga

“Saya pikir ini (suksesnya vaksinasi) menjadi langkah nyata menuju kenormalan. Terutama, maksud saya, jika Anda sudah divaksin, jelas, risiko penularannya sangat kecil,” kata Fauci saat diwawancarai oleh ABC News pada 25 April.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga dilaporkan berencana untuk merevisi panduan penggunaan memakai masker di luar ruangan. Menanggapi hal tersebut, Fauci mengatakan bahwa CDC harus tetap berhati-hati dan berbasis pada data dalam merevisi pedoman.

Meskipun Fauci memperingatkan bahwa kembali normal masih menjadi tantangan, namun dia optimistis itu bisa segera terwujud. Sebab, saat ini 30 persen orang dewasa di AS sudah divaksinasi.

"Kita memiliki vaksin sekarang. Semakin kita melihat data yang terakumulasi, kita melihat itu lebih efektif daripada angka awal uji klinis. Kita telah melakukannya dengan sangat baik,” kata Fauci seperti dilansir dari laman Best Life, Senin (26/4).

Tak hanya Fauci, Ashish Jha selaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown juga memprediksi bahwa aturan penggunaan masker di luar ruang akan dicabut dalam beberapa minggu ke depan.

"Saya berharap dalam beberapa minggu ke depan negara bagian mulai merevisi aturan penggunaan masker di luar ruangan, karena transmisi di luar ruangan sudah sangat kecil,” jelas Ashish.

Tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam "The Journal of Infectious Diseases" pada Februari 2021 menemukan bahwa kurang dari 10 persen infeksi COVID yang dilaporkan terjadi di luar ruangan. Sementara kemungkinan penularan di dalam ruangan masih sangat tinggi, dengan 19 kali lebih mungkin tertular.

Saskia Popescu, ahli epidemiologi di Universitas Arizona di Phoenix, sepakat bahwa risiko tertular COVID di luar ruangan sangat kecil. Penularan di luar ruangan memungkinkan terjadi jika seseorang berbicara dalam jarak dekat. Karenanya menurut dia, jika nanti publik boleh melepas masker di luar ruangan, mereka tetap harus mempertimbangkan jarak, durasi dan intensitas pertemuan.

“Jika saya di pasar misalnya, saya akan tetap memakai masker karena saya berada di sekitar orang banyak. Begitupun jika saya berjalan dengan suami saya di pantai atau berjalan-jalan dengan anjing saya, saya akan memakai masker saya ketika ada orang mendekat,” jelas Popescu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement