Senin 26 Apr 2021 10:00 WIB

Kasus Covid-19 Terbaru Ditemukan, Fiji Lockdown Ibu Kota

Fiji menemukan empat kasus infeksi virus corona jenis baru.

Rep: Puti Almas/ Red: Friska Yolandha
memutuskan untuk melakukan karantina wilayah (lockdown) di Ibu Kota Suva. Hal itu dilakukan menyusul ditemukannya empat kasus terbaru dari infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) yang dikonfirmasi.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED BADRA
memutuskan untuk melakukan karantina wilayah (lockdown) di Ibu Kota Suva. Hal itu dilakukan menyusul ditemukannya empat kasus terbaru dari infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) yang dikonfirmasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUVA -- Pemerintah Fiji memutuskan untuk melakukan karantina wilayah (lockdown) di Ibu Kota Suva. Hal itu dilakukan menyusul ditemukannya empat kasus terbaru dari infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) yang dikonfirmasi. 

Otoritas kesehatan Fiji saat ini dilaporkan melakukan penyelidikan besar-besaran terhadap salah satu kasus Covid-19 terbaru yang disebut ‘misterius’. Suva secara efektif akan diisolasi hingga 14 hari ke depan.

Baca Juga

Pihak berwenang juga memisahkan wilayah Nadi dan Lautoka yang sejak seminggu lalu diisolasi karena ditemukannya kasus Covid-19 pada salah satu orang, yang merupakan seorang tentara. Ada satu karyawan hotel yang tertular sehubungan kasus ini. 

Dari empat kasus Covid-19 terbaru di Fiji, seluruhnya berasal dari tentara yang berada di fasilitas isolasi dan karantina terkelola (MIQ) negara. Namun, ada satu kasus yang diketahui trekant dengan seorang perempuan di Makoi, wilayah luar Suva.

Menteri Kesehatan Fiji James Fong mengatakan belum dapat mengetahui pergerakan orang-orang dalam kasus terbaru. Saat ini diupayakan untuk dapat mengindentifikasi seluruh kontak yang mereka lakukan. 

Sebagai langkah pencegahan virus yang ketat, Pemerintah Fiji juga melakukan lockdown di Lami, Nasinu, dan Nausori, yang merupakan wilayah kota terdekat dari Makoi. Menurut Fong, tindakan lebih lanjut masih dalam pertimbangan untuk melindungi masyarakat negara itu. 

“Saat kamu menerima informasi lebih lanjut mengenai kasus Makoi, akan ada langkah yang lebih sesuai untuk ini," ujar Fong, dilansir New Zealand Herald, Senin (26/4). 

Fong mengatakan pemerintah bertujuan mencegah orang-orang untuk bepergian yang tidak perlu. Dengan demikian, potensi penularan akan semakin rendah. 

“Kami pernah mengalami situasi ini sebelumnya, jadi ini seharusnya sudah biasa bagi semur orang,” jelas Fong. 

Saat lockdown, orang-orang di Fiji hanya dapat meninggalkan rumah untuk mengakses layanan penting atau pergi supermarket. Pemerintah terus mengingatkan warga Fiji untuk menghindari pertemuan sosial yang besar dan tinggal di dalam rumah. Meski demian, tidak diwajibkan bagi orang untuk tinggal di dalam ruangan. 

“Jika perlu berjalan-jalan atau berolahraga, Anda boleh melakukannya, tetapi kenakan masker dan jaga jarak sosial saat Anda harus keluar," kata Fong.

Fiji sejauh ini telah mengkonfirmasi 91 kasus Covid-19. Sebanyak 24 di antaranya merupakan kasus aktif. Sementara, 65 orang telah pulih dan terdapat dua kematian terkait penyakit wabah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement