Senin 26 Apr 2021 09:13 WIB

Dengan KaCa dan Bioling, UMM Ringankan Trauma Korban Gempa 

Begitu Mobil KaCa dan Bioling UMM tiba, anak-anak terlihat begitu antusias.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Mobil Kamis Membaca (KaCa) dan Bioskop Keliling (Bioling) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hadir di Desa Sonowangi, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Foto: Humas UMM
Mobil Kamis Membaca (KaCa) dan Bioskop Keliling (Bioling) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hadir di Desa Sonowangi, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Mobil Kamis Membaca (KaCa) dan Bioskop Keliling (Bioling) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hadir di Desa Sonowangi, Kecamatan Ampelgading, Malang. Selain menyumbang makanan, Mobil KaCa dan Bioling UMM juga membantu meringankan trauma yang dialami oleh anak-anak korban terdampak gempa.

Begitu Mobil KaCa dan Bioling UMM tiba, anak-anak terlihat begitu antusias. Beberapa asyik membaca buku, sementara yang lainnya sibuk dengan permainan dan dongeng yang disampaikan.

Tim Mobil KaCa berinisiatif untuk menyampaikan dongeng Moni dan Pino kepada anak-anak yang hadir. Mereka diajak untuk terus mengingat pentingnya menggosok gigi dua kali sehari. Moni yang tadinya sukar sekali diajak membersihkan gigi, akhirnya rajin menyikat gigi karena mengalami sakit yang begitu parah. 

Rektor UMM Fauzan menjelaskan, agenda ini merupakan satu dari rangkaian panjang program UMM Ramadan Berbagi serta UMM Berbagi untuk Negeri. Agenda ini sudah berlangsung sejak lama, tidak hanya pada Ramadan. “Kami ingin hadir di tengah-tengah masyararakat terdampak gempa. Tidak hanya pada aspek fisik saja tapi juga psikologis,” katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.

Fauzan juga mengungkapkan bahwa UMM memiliki tekad untuk terus menebar manfaat di segala kondisi. Menurutnya, aspek kesehatan dan psikologis seringkali dilupakan oleh masyarakat. Sebab itu, UMM menghadirkan Mobil KaCa dan Bioling untuk mengembalikan keceriaan anak-anak yang sedih mengalami gempa beberapa waktu lalu. 

"Semoga, apa yang sudah kami usahakan mampu memberikan dampak positif bagi korban gempa Malang Selatan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sonowangi, Yadiono menyampaikan, kerusakan yang dialami akibat gempa ada cukup banyak. Di salah satu dusun, ada sekitar 36 rumah yang rusak berat, bahkan roboh. Ia juga mengaku banyak warga dan anak-anak yang masih trauma akan kejadian bencana yang menimpa. 

"Anak-anak menjadi mudah panik. Tidak jarang mereka takut ketika merasakan getaran mobil yang lewat," jelasnya.

Pria asli Malang itu bersyukur, UMM hadir di tengah kepanikan yang melanda anak-anak. Banyak dampak positif yang dihadirkan. Trauma yang didapat sedikit-demi sedikit bisa terobati dengan hadirnya kegiatan trauma healing. 

Yadiono berharap anak-anak bisa kembali ceria dan kembali beraktivitas seperti sedia kala. Dia juga meminta kegiatan trauma healing yang sudah diberikan tidak hanya berhenti di sini saja.

Salah satu orang tua, Rini Restianingsih mengungkapkan rasa senangnya, apalagi melihat anaknya bisa tertawa bersama teman-teman lain. Sebab setelah gempa, anaknya mudah sekali panik dan menangis. Bahkan sang anak tidak mau tidur di kamar rumah tapi di dapur.

Rini bersyukur Mobil KaCa UMM bisa hadir di tengah-tengah masyarakat terdampak. Memberikan hiburan berupa permainan hulahup, memindahkan bola hingga pertanyaan-pertanyaan menarik bagi orangtua.

Rini berharap sumbangsih berupa makanan dan hiburan ini mampu mengembalikan senyum anak-anak sekitar. "Tentunya kami juga berdoa agar mereka yang membantu diberi balasan yang lebih baik," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement