Senin 26 Apr 2021 02:45 WIB

Rain Hadapi Tuduhan Langgar Protokol Covid-19

Rain sempat mengunjungi sekolahnya sehingga membuat siswa membanjiri aula.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Rain
Foto: Kpopstarz
Rain

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Penyanyi Rain dilaporkan menghadapi tuduhan melanggar aturan Covid-19 di Korea Selatan. Rain baru saja mengunjungi sekolah menengah almamaternya, Sekolah Menengah Seni Anyang pada awal pekan ini.

Menurut sumber, Rain mengunjungi Sekolah Menengah Seni Anyang sebagai bagian dari konten saluran YouTube Season B Season miliknya. Untuk pembuatan film, Rain tiba di sekolah menengah sekitar waktu makan siang, dan meminta tiga siswa untuk membawanya berkeliling.

Baca Juga

Terlepas dari fakta bahwa sekolah menyetujui kunjungan itu, kunjungan selebriti akhirnya menyebabkan siswa membanjiri aula selama jam sekolah, untuk melihat Rain sekilas. Banyak outlet berita melaporkan bahwa departemen pencegahan penyakit telah melarang semua kunjungan dari luar selama jam sekolah biasa. Alhasil, Rain menghadapi kontroversi karena melanggar peraturan itu.

Dalam satu contoh, dilaporkan bahwa sekitar 30 siswa berkerumun di aula selama waktu makan siang, beberapa tanpa mengenakan masker. Siswa juga mengklaim tidak ada guru yang berusaha mengendalikan siswa agar tidak berdesak-desakan.

Menanggapi kontroversi tersebut, perwakilan dari Sekolah Menengah Seni Anyang mengeluarkan pernyataannya. "Rain baru-baru ini memberi hadiah kepada siswa dengan 1.000 album baru, dan begitu banyak siswa yang memintanya untuk datang mengunjungi mereka melalui SNS (media sosial),” kata pernyataan sekolah dilansir All K-pop, Ahad (25/4).

Mereka menyatakan kunjungan itu sebagai bentuk Rain menanggapi permintaan siswa. Sekolah mengeklaim bahwa syuting berlangsung selama jam belajar mengajar. Pun Rain diminta menunggu di ruang karantina, selama jam istirahat.

Selain itu, sekolah menyatakan para guru melakukan upaya terbaik untuk menjalankan semua pedoman Covid-19, secara konsisten memantau siswa dan menekankan sanitasi. Namun, mereka mengakui bahwa ada beberapa kondisi, di mana siswa berada yang di luar kontrol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement