Ahad 25 Apr 2021 21:22 WIB

Kades Benteng Terakhir Cegah Pemudik

Kades memegang peranan kunci dalam upaya mencegah penularan Covid-19 di masa mudik.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Mas Alamil Huda
Pemudik kendaraan roda dua membawa anak saat melakukan perjalanan mudik di kawasan jalan pantura. Ilustrasi
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pemudik kendaraan roda dua membawa anak saat melakukan perjalanan mudik di kawasan jalan pantura. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA – Kepala desa (kades) memegang peranan kunci dalam upaya mencegah penularan Covid-19 di masa mudik Lebaran 2021. Mereka merupakan benteng terakhir pertahanan di kampung jika masih ditemukan ada yang lolos dari upaya pengadangan pemudik di jalan raya.

Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Dyah Hayuning Pratiwi, meminta pada kades dan perangkat desa benar-benar serius memantau keberadaan pemudik di wilayahnya. Bila ditemukan, perangkat dan kades harus berani menanyakan hasil tes cepat antigen atau keterangan lain yang menyatakan pemudik negatif Covid-19.

“Pemudik harus punya hasil tes antigen. Kalau belum punya, maka harus dilakukan tes antigen sendiri,” kata Pratiwi di Purbalingga, Sabtu (25/4).

Pada masa menjelang Lebaran ini, Pratiwi menyatakan sudah mengeluarkan ketentuan yang mewajibkan kepala desa di wilayahnya harus memberi laporan secara berkala. Laporan itu diharapkan bisa memantau sekaligus sebagai langkah antisipasi jika ditemukan ada pemudik yang ternyata ‘membawa’ virus dari perantauan.

“Mulai pekan ini hingga seusai Idul Fitri , setiap kepala desa harus memberi laporan mengenai warganya yang mudik. Termasuk juga status kesehatan pemudik di wilayahnya,” kata dia.

Pemerintah telah melarang mudik pada Lebaran tahun ini. Aturan larangan mudik pun diperluas. Jika sebelumnya hanya dilarang melakukan perjalanan jarak jauh pada 6-17 Mei, kini perjalanan sebelum dan sesudah periode tersebut lebih diperketat. Mulai 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei, yang melakukan perjalanan jarak jauh harus menunjukkan surat pernyataan negatif Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement