Ramadhan Virtual Bantu Muslim Inggris Jalani Lockdown

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih

Senin 26 Apr 2021 01:53 WIB

Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Untuk kegiatan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa, Foto: Harun Chown / PA melalui AP Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Untuk kegiatan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa,

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Badan Amal Kesehatan Mental bekerja sama dengan platform pendidikan Islam memberikan lokakarya pendidikan dan spiritual selama Ramadhan di London. Kegiatan ini bertujuan membantu umat Islam dari tekanan kesehatan mental karena menghabiskan bulan suci kedua berturut-turut di bawah pembatasan ketat virus corona (COVID-19).

Badan amal kesehatan mental Supporting Humanity telah bermitra dengan platform pendidikan Islam Teach Me Islam untuk menyampaikan sesi online. Organisasi tersebut akan memberikan ceramah Islami, cerita anak-anak, cara buat kue interaktif untuk Iftar, bersama dengan sesi kesehatan dan kebugaran secara gratis, tiga kali seminggu sepanjang bulan.

Baca Juga

Ramadhan ini adalah tahun kedua bagi 3,3 juta Muslim di Inggris untuk mematuhi pembatasan ketat pada pertemuan sosial karena pandemi COVID-19. Sementara pembatasan tahun lalu membuat larangan total pada interaksi sosial saat virus melanda seluruh negeri, tahun ini pembatasan lebih longgar untuk jamaah. Namun, jumlah interaksi sosial masih jauh dari apa yang biasanya diharapkan umat Islam dari bulan paling suci dalam kalender Islam.

Nabeela Raza selaku CEO Teach Me Islam, mengatakan platform-nya belajar dari Ramadhan tahun lalu bahwa sangat penting bagi orang-orang untuk tetap terlibat secara sosial dan terhubung selama bulan suci. Bahkan, jika itu harus dilakukan secara online.

"Tahun lalu adalah Ramadhan terberat yang dialami komunitas Muslim," kata Raza dilansir dari Arab News pada Sabtu (24/4).

"Setahun berlalu, beberapa batasan yang masih berlaku tidak memungkinkan kami menikmati kebersamaan dengan teman dan keluarga, buka puasa bersama, dan melakukan hal-hal yang biasanya kami lakukan," ucap Raza.

Raza menjelaskan selama lockdown, dan khususnya selama Ramadhan, orang-orang membutuhkan layanan Teach Me Islam lebih dari biasanya. Dengan layanan pendidikan online, orang dapat masih merasa memiliki interaksi atau memiliki tutor pribadi yang memberi mereka nasihat yang tepat.

"Itu juga membuat mereka merasa tidak sendirian saat Ramadhan ini," ungkap Raza.

Supporting Humanity adalah badan amal kesehatan mental yang berbasis di London. Lembaga itu telah memberikan konseling tentang duka cita kepada banyak keluarga yang kehilangan orang yang dicintai selama pandemi.

Idris Patel selaku CEO dari Supporting Humanity, mengatakan Ramadhan adalah waktu bagi umat Islam untuk terhubung secara spiritual serta mengingat mereka yang kurang beruntung dan bersedekah. Momen ini juga merupakan waktu di mana keluarga berkumpul.

"Kami, sebagai badan amal kesehatan mental, ingin orang-orang merasa bahwa ada sesuatu yang dapat dimasuki oleh komunitas dan menjadi bagian dari serta tidak merasa terisolasi," ujar Patel.

Diketahui, sesi online berjalan secara gratis dan akan berlangsung sepanjang bulan Ramadhan.