Bolehkah Berbuka Menunggu Gelap Malam?

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah

Ahad 25 Apr 2021 17:29 WIB

Bolehkah Berbuka Menunggu Gelap Malam? Jamaah menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat (22/4). Pengurus Masjid Agung Al-Barkah menyediakan sebanyak 300 hingga 500 paket takjil secara gratis untuk jamaah musafir dan warga yang hendak berbuka puasa di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Republika/Thoudy Badai Foto: Republika/Thoudy Badai Bolehkah Berbuka Menunggu Gelap Malam? Jamaah menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat (22/4). Pengurus Masjid Agung Al-Barkah menyediakan sebanyak 300 hingga 500 paket takjil secara gratis untuk jamaah musafir dan warga yang hendak berbuka puasa di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sunnah dalam puasa merupakan semua perbuatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Di antaranya sunnahnya adalah Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam mengakhirkan waktu sahur dan menyegerakan berbuka puasa.

Dari Abu Dzar Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa”. (Hadits Shahih, riwayat Ahmad)

Baca Juga

Namun, ada sebagian orang yang berbukanya justru menunggu gelap malam. Apakah itu diperbolehkan?

Dalam buku berjudul M. Quraish Shihab Menjawab dijelaskan, bisa jadi orang berbuka menunggu gelap malam tersebut bermazhab Syi’ah Dua Belas Imam karena mereka memahami perintah berpuasa sampai “malam” (al-layl). (QS. Al-Baqarah [2]: 187).

Menurut M Quraish, mereka memandang berpuasa itu harus sampai gelap menyelubungi seluruh ufuk, atas dasar bahwa bahasa menggunakan kata al-layl dalam arti “hitam” gelap. Sedangkan sewaktu matahari baru terbenam dianggap keadaan masih belum gelap.

Betapapun juga, menurut M Quraish, dalam mazhab Sunni, berdasarkan sekian banyak hadits dan pengamalan Nabi SAW, menyegerakan berbuka puasa adalah sunnah, dan kalaupun tidak menyegerakan berbuka puasanya pun tetap sah.

Salah satu kebiasaan kelompok Syi’ah memang berbuka setelah betul-betul masuk waktu malam. Di saat awan merah di ufuk telah menghilang dan bintang mulai terbit.

Namun, jika diperhatikan, apa yang dipraktikkan oleh Syi’ah dalam kebiasaan berbuka ini sama persis dengan kebiasaan orang yahudi dan nasrani. Dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda, "Agama Islam akan senantiasa menang, selama masyarakat (Islam) menyegerakan berbuka. Karena orang yahudi dan nasrani mengakhirkan waktu berbuka." (HR Ahmad, Abu Daud, Ibn Hibban).