Ahad 25 Apr 2021 12:40 WIB

Covid-19 di India Memburuk, RS Terus Kekurangan Oksigen

Banyak pasien Covid-19 di India meninggal akibat kekurangan oksigen

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Orang-orang mengantre untuk mengisi ulang oksigen dalam silinder di New Delhi, India, Jumat, 23 April 2021. India menempatkan tanker oksigen di kereta ekspres khusus ketika rumah sakit besar di New Delhi pada hari Jumat meminta lebih banyak persediaan untuk menyelamatkan COVID-19 di media sosial.
Foto: AP
Orang-orang mengantre untuk mengisi ulang oksigen dalam silinder di New Delhi, India, Jumat, 23 April 2021. India menempatkan tanker oksigen di kereta ekspres khusus ketika rumah sakit besar di New Delhi pada hari Jumat meminta lebih banyak persediaan untuk menyelamatkan COVID-19 di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jumlah kasus infeksi dan angka kematian akibat Covid-19 di India semakin memburuk. Lebih dari sepekan terakhir gelombang kedua pandemi melewati rekor dunia.

Pemerintah India berjuang untuk mendapatkan pasokan oksigen ke rumah sakit yang kewalahan oleh ratusan ribu kasus harian baru setiap harinya. Pihak berwenang pun bergegas pada Sabtu (24/4) waktu setempat untuk memasok oksigen medis ke banyak rumah sakit India terutama di ibu kota New Delhi.

Baca Juga

Banyak pasien yang tidak bertahan hingga meninggal di tengah persediaan oksigen yang rendah. Di ibu kota India, New Delhi, tingkat satu kematian Covid-19 terjadi setiap empat menit, yang ditambah sistem kesehatan ibu kota kekurang dana.

Pemerintah kota telah mengerahkan pesawat dan kereta militer untuk mendapatkan oksigen dari berbagai penjuru negara ke New Delhi. Saluran berita TV menunjukkan truk oksigen tiba di Rumah Sakit Batra di New Delhi setelah mengeluarkan SOS yang mengatakan bahwa oksigen tersisa 90 menit untuk 260 pasiennya.

"Tolong bantu kami mendapatkan oksigen, akan ada tragedi di sini," ujar Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal meminta kepada Perdana Menteri Narendra Modi dalam konferensi pers pada Jumat.

Pemerintah kota mengatakan akan mulai menyiapkan stok penyangga oksigen untuk mempercepat pasokan ke rumah sakit ketika dalam beberapa jam kehabisan. Dr Upendra Kaul, ahli jantung di Rumah Sakit Batra di Delhi, mengatakan, situasi di sana sangat genting.

"Kami menggunakan sekitar 8.000 liter oksigen per hari selama periode tersebut, tapi sayangnya, beberapa hari terakhir ini telah berkurang menjadi sekitar 2.000 atau 1.500 liter per hari yang masuk, akibatnya pasien mendapat masalah besar," ujarnya dikutip laman Aljazirah, Ahad (25/4).

Kaul mengatakan, pemasok oksigen ke Batra selama 30 tahun terakhir tidak tanggap. "Mereka telah menunda panggilan teleponnya, kami tidak dapat mengirim email kepada mereka. Jelas, mereka tidak memiliki oksigen," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement