Ahad 25 Apr 2021 12:36 WIB

Mantan Kabais TNI Dorong Audit Perawatan Nanggala-402

Untuk memperpanjang lifetime yang paling selalu adalah di critical sparepart itu.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
FOTO ARSIP - Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.
Foto: ANTARA FOTO
FOTO ARSIP - Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksda (Purn) Soleman Ponto mempertanyakan perawatan atau maintenance dari KRI Nanggala-402. Menurutnya, perlu ada audit terkait perawatan dari kapal selam yang membawa 53 personel TNI Angkatan Laut (AL) itu.

"Harus diaudit bagaimana maintenance terakhir itu, apa saja yang sudah dilakukan," ujar Ponto dalam sebuah diskusi daring, Ahad (25/4).

Menurutnya, tak ada masalah jika sebuah kapal selam tetap beroperasi meski umurnya dapat dikatakan sudah tua. Asalkan perawatannya yang meliputi menyentuh pengecekan suku cadang kritis, rutin dan optimal dilakukan.

"Untuk memperpanjang lifetime itu yang paling selalu kita lihat itu adalah di critical sparepart itu. Yang lain boleh rusak, tapi yang ini jangan boleh rusak," ujar Ponto.

Untuk itu, audit perihal perawatan KRI Nanggala-402 perlu dilakukan untuk melihat bagian mana yang diperkirakan rusak atau tidak. Tujuannya juga agar hal serupa tak kembali terjadi kepada kapal selam lain milik TNI AL.

"Dalam kurun waktu 10 tahun ini untuk menunggu overhaul selanjutnya kita harus lihat bagaimana maintenance di antara itu. Bagaimana penggantian penggantian critical sparepart itu," ujar Ponto.

Diketahui, pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinaikkan fasenya, dari fase submiss (hilang) menuju fase subsunk (tenggelam)."Saya atas nama Panglima TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Kita bersama-sama mendoakan supaya pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti kuat," ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (24/4).

Dia menjelaskan, operasi Search and Rescue (SAR) di perairan Bali telah memasuki hari keempat sejak dinyatakan hilang pada hari Rabu (21/4). Sejak awal, seluruh komponen yang dikerahkan telah bekerja semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan KRI Nanggala-402 yang membawa 53 personel terbaik TNI AL.

"TNI Angkatan Laut bersama Polri, Basarnas, KNKT, serta negara sahabat telah berupaya semaksimal mungkin mencari keberadaan KRI Nanggala-402," ujar Hadi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement