Ahad 25 Apr 2021 04:19 WIB

Alan Smith: Pemilik Arsenal Abai Terlibat Pembentukan ESL

Smith berpendapat, Kroenke hanya mementingkan untung rugi dalam sepak bola.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Pemilik Arsenal, Stan Kroenke.
Foto: EPA/PETER POWELL
Pemilik Arsenal, Stan Kroenke.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pakar sepak bola untuk Sky Sports, Alan Smith, menganggap pemilik klub Arsenal, Stan Kroenke, bersikap abai karena terlibat pembentukan Liga Super Eropa (ESL). Arsenal bersama lima klub Liga Primer Inggris lain menjadi bagian dari perencanaan Liga Super Eropa.

Sebanyak 12 tim elite Benua Biru ingin membuat sebuah kompetisi yang berisi tim-tim besar. Namun, hal itu menuai kontroversi dari berbagai pihak. Alhasil, Liga Super Eropa dinyatakan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Namun, turnamen tandingan itu belum sepenuhnya batal.

"Saya tidak heran jika Arsenal terlibat. Sebagai pemilik klub asal Amerika Serikat, mereka termasuk abai dan jarang terlibat terhadap isu-isu klub," kata Smith seperti dikutip dari Sky Sports, Sabtu (24/4).

Menurut Smith, Kroenke sudah berkecimpung di olahraga lain seperti NFL dan NBA. Jadi, Kroenke dinilai tahu betul Liga Super Eropa ini bisa menguntungkan. "Saya tidak yakin dia sadar akan pendapat publik terhadap kultur sepakbola Eropa," ujarnya.

Smith berpendapat, Kroenke hanya mementingkan untung rugi dalam sepak bola. Ia tidak melihat ada perasaan mendalam bagi seorang pengusaha dalam mengatur sebuah klub. "Saya dan mayoritas suporter Arsenal tidak terkejut dia terlibat, karena dia juga memiliki klub lain," ucapnya.

Smith yang menyumbang dua gelar Liga Inggris, satu Piala FA, satu Piala Liga, dan Piala Winners untuk Arsenal, itu menilai mantan timnya sudah banyak berubah.

"Perubahan petinggi berubah begitu drastis. Banyak hal bisa terjadi jika para pejabatnya sudah berubah. Tentu masih ada klub yang berusaha menjaga tradisi.Tapi saya tidak yakin ada orang yang bisa fokus untuk itu," kata Smith menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement