Sabtu 24 Apr 2021 17:36 WIB

UII Gelar Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua untuk Seluruh Dosen

Vaksin akan lebih efektif ketika sudah diberikan dua dosis.

Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 sebelum diberikan kepada warga (ilustrasi).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 sebelum diberikan kepada warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar vaksinasi Covid-19 dosis kedua bagi para dosen, tenaga kependidikan, satpam serta para purna tugas di Gedung Abdulkahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Yogyakarta, Sabtu (24/4).

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UII dr Erlina Marfianti menjelaskan vaksin Sinovac sebanyak 2.055 dosis itu diberikan kepada keluarga besar UII yang telah mendapat vaksin tahap pertama, termasuk di antaranya para lansia yang berdomisili di sekitar kampus UII.

"Dengan ikhtiar UII melaksanakan program vaksinasi dapat membantu upaya pemerintah dalam mencapai herd immunity yang diyakini dapat menekan angka kasus pandemi COVID-19 di Indonesia," ujar Erlina.

Ia mengatakan berdasarkan penelitian, vaksin akan lebih efektif ketika sudah diberikan dua dosis. Dosis pertama tujuannya mengenal vaksin, sehingga memicu respon imun sistem kekebalan awal. Sedangkan dosis kedua, kata dia, sebagai "booster" yang akan menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya, memicu respon antibodi yang lebih efektif di masa mendatang, dan memperbesar sistem imun.

"Sehingga tubuh menjadi siap ketika ada virus yang masuk," kata dia.Ia menuturkan vaksinasi tahap kedua merupakan upaya pemerintah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Ketika cakupan masyarakat yang mendapat vaksin hingga dosis kedua kurang dari target yaitu sebesar 70 persen penduduk, maka akan sulit untuk mencapai herd immunity tersebut.

Menurut dia, ada ambang batas populasi yang memiliki kekebalan atau antibodi yang harus dicapai sehingga dapat melindungi orang yang rentan di sekitarnya."Ketika cakupan vaksinasinya kurang, maka masih akan bisa menyebarkan (virus), sedangkan kalau banyak yang kebal, akan melindungi orang-orang yang lain," kata Erlina.

Meski telah diberikan vaksin tahap kedua, ia mengimbau masyarakat tidak lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan. "Kita tidak boleh lengah ketika sudah vaksin pertama, begitu juga setelah vaksin kedua. Sebab, faktanya ketika melihat situasi grafik angka perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia masih terus menanjak," ujar dia.

Sementara Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier UII Zaenal Arifin berharap masyarakat tidak meremehkan urgensi vaksinasi tahap kedua."Kalau kita tidak ikut vaksinasi yang kedua, antibodi kita tetap rendah. Imunitas seseorang baru akan maksimal pada 14 sampai 28 hari setelah mendapatkan vaksin kedua," kata Zaenal Arifin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement