Sabtu 24 Apr 2021 04:35 WIB

BTN Fasilitasi Kredit Modal Kerja Proyek LRT City

Dana digunakan untuk pengembangan kawasan LRT City Bekasi-Green Avenue.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Tampak maket LRT City yang dibangun dengan konsep TOD
Foto: istimewa
Tampak maket LRT City yang dibangun dengan konsep TOD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Commuter Properti menggandeng PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk mengembangkan proyek-proyek LRT City berupa pendanaan kredit modal kerja (KMK) konstruksi. Dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pengembangan kawasan LRT City Bekasi-Green Avenue.

Direktur Keuangan Manajemen Risiko & SDM Adhi Commuter Properti Mochamad Yusuf mengatakan, kerja sama tersebut memiliki kelebihan dalam proses kredit yang mudah serta persyaratan kredit yang ringan. 

“Dengan terciptanya perjanjian kerja sama ini, harapannya seluruh progres kemajuan pembangunan tidak terhambat kendala suatu apapun dan semakin cepat dalam proses terima kepada seluruh konsumen,” kata Mochamad, Jumat (23/4).

Kepala Divisi Corporate Syndication & Transaction Banking BTN Sindhu Rahadian Ardita menambahkan, di tengah situasi pandemi, BTN lebih selektif dalam memberikan pembiayaan. "BTN tetap memberikan kepercayaannya dengan melakukan kerja sama ini secara eksklusif untuk LRT City,” ucapnya. 

Adhi Commuter Properti sedang menggenjot proyek LRT City. Perusahaan juga baru saja mengenalkan tagline barunya, yaitu "Connecting Life". Tagline baru tersebut dikenalkan untuk membangun brand awareness LRT City sebagai hunian yang terhubung, baik secara mobilitas dan juga andil dalam menghubungkan kehidupan para penghuninya.

Direktur Pemasaran Adhi Commuter Properti Indra Syahruzza sebelumnya mengatakan, esensi "Connecting Life" terdapat pada kata ‘menghubungkan’.  “Permasalahan yang umumnya dihadapi penghuni sebuah apartemen adalah keterbatasan sosial antarpenghuni dan sulitnya akses ke berbagai fasilitas, sehingga penghuni tidak bisa membangun koneksi,” ujarnya, Kamis (22/4).

Menurutnya, keterbatasan sosial tersebut disebabkan oleh sulitnya akses komersial, sehingga penghuni tidak bisa membangun koneksi. “Masalah akses tersebut menyebabkan penghuni menjadi tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan aktivitas, hobi dan kesempatan bergabung di dalam komunitas,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement