Sabtu 24 Apr 2021 00:46 WIB

Imigrasi: Tidak Ada Eksodus Warga India Melalui Riau

Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Riau saat ini ditutup.

Sejumlah penumpang kapal dari Pulau Batam memasuki terminal ketibaan usai menjalani tes Rapid Antigen COVID-19 gratis di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai, Riau, Jumat (23/4/2021). Kepolisian Resor Dumai bekerja sama dengan Dinas Kesehatan menggelar pelayanan gratis tes Rapid Antigen kepada penumpang kapal yang tiba di pelabuhan dengan sasaran prioritas penumpang kapal warga Dumai untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di daerah tersebut.
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Sejumlah penumpang kapal dari Pulau Batam memasuki terminal ketibaan usai menjalani tes Rapid Antigen COVID-19 gratis di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai, Riau, Jumat (23/4/2021). Kepolisian Resor Dumai bekerja sama dengan Dinas Kesehatan menggelar pelayanan gratis tes Rapid Antigen kepada penumpang kapal yang tiba di pelabuhan dengan sasaran prioritas penumpang kapal warga Dumai untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Divisi Imigrasi Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Riau menyatakan tidak terdeteksi ada warga negara asing (WNA) asal India yang melakukan eksodus ke Provinsi Riau. Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Riau, Muhammad Tito Andrianto di Pekanbaru, Jumat (23/4), mengatakan, Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Riau tutup, sehingga tidak ada WNA yang datang langsung dari luar negeri.

"TPI di Riau tutup dan tidak ada WNA yang datang langsung dari luar negeri," kata Tito.

Baca Juga

Saat kunjungan kerja ke Pekanbaru, Kamis (22/4), Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Covid-19, Doni Munardo meminta Ditjen Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri langsung bertindak cepat terkait informasi WNA India masuk ke Indonesia akibat lonjakan kasus Covid-19 di negara itu sudah tidak terkendali.

"Saya baru tahu nih ada WNA bisa masuk ke Indonesia. Ini informasi penting tolong didalami karena kita ini masih melakukan pelarangan WNA masuk, kecuali kalau dia punya KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas-Red), di luar itu tidak boleh," kata Doni.

Doni mengatakan, tindakan cepat perlu diambil sebelum terjadi eksodus orang Indoa besar-besaran ke daerah-daerah. Padahal, pemerintah kini sudah melarang mudik Lebaran untuk warganya.

"Dirjen Imigrasi dan Kemenlu, tolong jangan sampai kita membiarkan kedatangan WNA, satu sisi mudik tidak boleh tapi ada WNA yang difasilitasi," katanya.

Informasi tentang masuknya WNA India ke Indonesia diungkap oleh Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes, dr Benget dalam rapat bersama tim Satgas Covid-19 Riau. Rapat berlangsung di Balai Serindit yang dipimpin langsung Kepala BNPB, Doni Munardo dan Gubernur Riau, Syamsuar.

"Pertama terkait ada kedatangan WNI dan WNA. Kemarin sudah banyak warga India masuk ke Indonesia, banyak sekali," katanya.

Menurut dia, WNA India masuk ke Indoensia melalui jalur udara dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Kemenkes sudah mengkarantina WNA tersebut dengan ditempatkan di sebuah hotel untuk memudahkan pengawasan. dan dan dilakukan karantina oleh Kemenkes.

"Kami hari ini telah lakukan pemantauan perketat, karena informasi ada eksodus. Jadi untuk di Soekarno-Hatta kami telah minta mereka tempatkan satu hotel biar mudah mengawasi," katanya.

Selain melalui Bandara Soekarno-Hatta, WNA India juga sudah masuk di Samarinda. "Sekarang India sedang 'tsunami' Covid-19 dan mereka masuk ke Jakarta sekarang. Di Samarinda sudah ada yang positif, jadi kami tadi sudah bahas dengan pimpinan untuk diperketat, kita mau tahu apakah ada varian baru," kata Benget.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement