REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Di tengah pandemi Covid-19, minat baca masyarakat untuk datang ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Bogor, terlebih pada momen hari buku se-dunia pada Jumat (23/4) menurun. Meski demikian, secara keseluruhan angka kunjungan masyarakat ke perpustakaan digital tercatat mengalami peningkatan
Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Bogor, Tati Mariati mengatakan, berdasarkan data yang direkapitulasi, sejak pandemi Covid-19 jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan daerah menurun dibandingkan dengan sebelum Covid-19.
Tati memaparkan, sebelum pandemi Covid-19, masyarakat yang datang ke perpusda per hari mencapai 75 orang. Sementara, saat pandemi Covid-19, jumlah pengunjung hanya sekitar 10 orang setiap harinya. "Artinya turun sekitar 80 persen," kata Tati di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/4).
Tati menuturkan, angka kunjungan masyarakat ke perpusakaan digital mengalami peningkatan. Di sisi lain, angka kunjungan ke perpustakaan secara langsung mengalami penurunan. Hal itu lantaran di masa pandemi Covid-19, para pelajar melakukan pembelajaran secara daring.
"Kunjungan langsung ke perpustakaan memang turun, tetapi masyarakat beralih melalui perpustakaan digital dan gadget. Hal ini juga disebabkan karena pelajar fokus pada pembelajaran daring. Sehingga walaupun pengunjung perpustakaan konvensional turun tapi kebiasaan membaca naik," ucap Tati.
{erpustakaan yang memiliki tiga lantai ini, menyediakan bacaan untuk anak-anak dan remaja. Sementara, di lantai dua terdapat buku-buku umum, dan di lantai tiga disiapkan untuk gudang buku. "Saat ini ada 13 ribu judul dengan 35 ribu eksemplar buku yang bisa dibaca oleh masyarakat," kata Tati.
Menurut Tati, selama ini perpusda terus menerima sumbangan buku dari masyarakat. Buku yang sudah disumbangkan tersebut, nantinya didistribusikan ke desa yang membutuhkan. Sebab, buku yang dipajang di perpusda hanyalah buku yang merupakan aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.