Jumat 23 Apr 2021 18:22 WIB

Muhidur Rahman, Ustaz Penyintas Bencana Flores Timur

Jujur saja, ini pertama kalinya saya menjadi relawan kebencanaan

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.
Foto: dompet dhuafa
Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORES TIMUR, NTT -- Teriknya matahari Indonesia Timur tidak melunturkan semangat anak muda satu ini. Meski dirinya tertimpa bencana, namun dirinya tetap membantu dan turun menjadi relawan kemanusiaan.

“Jujur saja, ini pertama kalinya saya menjadi relawan kebencanaan,” pungkas Muhidur melalui pesan singkat (21/4/2021).

Muhidur Rahman (31) salah satu relawan kebencanaan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa yang juga merupakan Dai Dompet Dhuafa Angkatan 2020.  Turut serta terjun melakukan respons kebencanaan di Kabupaten Flores Timur.

Waktu pertama kali banjir menghampiri sebagian wilayah di NTT (4/4/2021). Ustaz Muhidur sedang berada di wilayah lain melakukan ceramah tausiahnya di wilayah Adonara Barat. Kemudian setelah pukul 02:30 waktu setempat, banjir mulai menggenangi wilayah Adonara.

Namun Adonara Timur khususnya Desa Waiburak dan Desa Waiwerang, mengalami dampak yang cukup parah dibandingkan yang lain. “Saya sedang di Adonara Barat, sempat memang banjir. Tempat tinggal saya di Desa Lamahala juga terkena banjir. Namun tidak separah Waiburak,” tambah Muhidur.

photo
Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa. - (dompet dhuafa)

Melalui kordinasi dari markas DMC Dompet Dhuafa, Ustad Muhidur dan beberapa relawan lokal setempat langsung turut bantu melakukan respon mulai dari evakuasi, membuka dapur umum di empat titik pos pengungsian, menyiapkan kebutuhan logistik dan pelayanan kesehatan.

“Pertama kali kejadian banjir itu, saya merasa terpanggil untuk terjun membantu dan menjadi relawan. Namun di satu sisi, juga diselimuti perasaan sedih melihat dampak yang diakibatkan oleh bencana banjir ini. Ini momen yang sulit bagi saya pribadi”, lanjutnya.

Akses jalur yang terputus di mana-mana dan kebutuhan pokok yang mendesak bagi terdampak menjadi tantangan pertama yang dilalui oleh Muhidin dalam menjadi relawan. Namun menurutnya, membantu sesama yang sedang dilanda musibah juga merupakan bagian dari dakwah. Bahwa Allah SWT selalu mempunyai rencana yang baik bagi umatnya.

Bertepatan dengan bulan Ramadhan, Ustad Muhidur melihat hikmah dari semua kejadian ini. Beberapa kebutuhan penyintas terdampak sudah bisa dipenuhi. Terutama untuk kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

“Saya selalu percaya, bahwa akan timbul rasa kemanusiaan di setiap orang. Sehingga Ketika ada saudara-saudara kita yang terkena musibah. Saya yakin, setiap orang mampu mengulurkan bantuan tenaga, waktu, dan semangat. Meski kita sendiri sedang terkena musibah,” tutup Muhidur.

Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam Pelayanan, Pembelaan dan Pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 27 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement