Tenaga teknis perpustakaan merapikan buku braille di Layanan Lansia dan Disabilitas, Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (23/4/2021). UNESCO telah menetapkan setiap 23 April sebagai peringatan Hari Buku Sedunia untuk memunculkan kesadaran dalam penggunaan literasi sebagai media perubahan dalam kehidupan. (FOTO : ANTARA/Galih Pradipta)

Tenaga teknis perpustakaan merapikan buku braille di Layanan Lansia dan Disabilitas, Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (23/4/2021). UNESCO telah menetapkan setiap 23 April sebagai peringatan Hari Buku Sedunia untuk memunculkan kesadaran dalam penggunaan literasi sebagai media perubahan dalam kehidupan (FOTO : ANTARA/Galih Pradipta)

Tenaga teknis perpustakaan merapikan buku braille di Layanan Lansia dan Disabilitas, Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (23/4/2021). UNESCO telah menetapkan setiap 23 April sebagai peringatan Hari Buku Sedunia untuk memunculkan kesadaran dalam penggunaan literasi sebagai media perubahan dalam kehidupan. (FOTO : ANTARA/Galih Pradipta)

Pemustaka membaca buku braille di Layanan Lansia dan Disabilitas, Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (23/4/2021). UNESCO telah menetapkan setiap 23 April sebagai peringatan Hari Buku Sedunia untuk memunculkan kesadaran dalam penggunaan literasi sebagai media perubahan dalam kehidupan. (FOTO : ANTARA/Galih Pradipta)

Pemustaka anak memilih buku di Layanan Koleksi Anak, Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (23/4/2021). UNESCO telah menetapkan setiap 23 April sebagai peringatan Hari Buku Sedunia untuk memunculkan kesadaran dalam penggunaan literasi sebagai media perubahan dalam kehidupan. (FOTO : ANTARA/Galih Pradipta)

Pemustaka anak membaca buku di Layanan Koleksi Anak, Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (23/4/2021). UNESCO telah menetapkan setiap 23 April sebagai peringatan Hari Buku Sedunia untuk memunculkan kesadaran dalam penggunaan literasi sebagai media perubahan dalam kehidupan. (FOTO : ANTARA/Galih Pradipta)