Jumat 23 Apr 2021 14:42 WIB

Jenderal AS Khawatir Afghanistan akan Runtuh

Presiden AS Joe Biden telah memutuskan untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi: Tentara Afghanistan dalam operasi mengambil alih distrik Ghormach Provinsi Faryab dari kekuasaan Taliban.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Tentara Afghanistan dalam operasi mengambil alih distrik Ghormach Provinsi Faryab dari kekuasaan Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Frank McKenzie, menyatakan militer Afghanistan pasti akan runtuh tanpa dukungan yang berkelanjutan begitu semua pasukan AS ditarik, Kamis (22/4). Dia sangat prihatin dengan kemampuan Pemerintah Afghanistan untuk melindungi Kedutaan Besar AS di Kabul.

"Kekhawatiran saya adalah kemampuan Afghanistan untuk bertahan," ujar Kepala Komando Pusat AS.

Baca Juga

McKenzie menyinggung tentang pentingnya untuk melindungi Kedutaan Besar AS di negara itu. "Ini adalah masalah yang sangat memprihatinkan bagi saya apakah Pemerintah Afghanistan pada masa depan akan dapat melakukan itu setelah kami pergi," katanya kepada Kongres AS.

Pemimpin pasukan ini mengungkapkan kepada Komite Layanan Bersenjata Senat bahwa begitu pasukan meninggalkan Afghanistan, akan memakan waktu jauh lebih lama dari empat jam untuk memindahkan pesawat tak berawak bersenjata atau pesawat lain masuk dan keluar dari Afghanistan.

AS memiliki lebih dari 2.500 tentara di negara itu. Koalisi NATO mengatakan akan mengikuti jadwal yang sama untuk menarik lebih dari 7.000 pasukan sekutu.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, yang berbicara di NATO awal bulan ini, mengatakan AS akan terus mendukung Afghanistan setelah penarikan. "Kami akan terus mendanai kemampuan utama, seperti Angkatan Udara Afghanistan dan Sayap Misi Khusus, dan kami akan berusaha untuk terus membayar gaji untuk Pasukan Keamanan Afghanistan," ujarnya.

Baca juga: China Tawarkan Bantuan pada India Atasi Lonjakan Covid-19

Austin mengatakan, AS akan mempertahankan kemampuan untuk melawan teroris di Afghanistan. Namun, tidak ada perincian lebih lanjut langkah yang akan dilakukan setelah penarikan untuk mendukung rencana tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement