Jumat 23 Apr 2021 13:31 WIB

PBNU Ajak Umat Doakan Awak Kapal KRI Naggala

PBNU ajak umat mendoakan awak kapal KRI Naggala 402 yang hilang kontak

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Kapal TNI AL KRI Singa berlayar untuk mengikuti pencarian kapal selam KRI Nanggala yang hilang saat mengikuti latihan pada Rabu, di lepas pantai Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, Kamis, 22 April 2021.
Foto: AP/ap
Kapal TNI AL KRI Singa berlayar untuk mengikuti pencarian kapal selam KRI Nanggala yang hilang saat mengikuti latihan pada Rabu, di lepas pantai Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, Kamis, 22 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini mengatakan, PBNU mengajak pada masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam untuk mendoakan awak kapal KRI Naggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali bagian utara.

"Terkait peristiwa hilang kontak KRI Naggala 402, PBNU mengajak seluruh masyarakat untuk memanjatkan doa terbaik bagi seluruh awak kapal KRI Naggala 402," ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (23/4).

"Semoga segera kembali dapat ditemukan dalam keadaan selamat seluruhnya," imbuhnya.

Selain itu, PBNU juga  meminta kepada semua pihak untuk tidak berspekulasi dengan membuat analisis yang tidak mendasar. Menurut Helmy, Spekulasi yang tidak mendasar akan semakin membuat informasi menjadi simpang siur dan memperkeruh suasana.

"Kita percayakan pada tim yang dibentuk oleh TNI dalam upaya pencarian KRI Naggala 402 bekerja secara maksimal dalam upaya melacak keberadaan kapal selam tersebut," kata Helmy.

Sebelumnya pada Rabu (21/4) pukul 03.45 WITA, KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian, pukul 04.00 WITA kapal selam melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal.

Itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 WITA saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

Baca juga : BREAKING NEWS: KRI Rimau Temukan Satu Titik Magnet Kuat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement